Termasuk di Yordania-Turki, Israel Bergegas Evakuasi Petinggi Kedutaan Besar Karena Pembalasan Iran
Evakuasi petinggi dan staf kedutaan besar Israel sudah dimulai saking takutnya terhadap pembalasan Iran.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Termasuk di Yordania dan Turki, Israel Bergegas Evakuasi Petinggi Kedutaan Besar Karena Ancaman Pembalasan Iran
TRIBUNNEWS.COM - Media Ibrani melaporkan, pada Kamis (4/4/2024) malam, kalau evakuasi petinggi dan staf kedutaan Israel di seluruh dunia, termasuk Yordania dan Turki, telah dimulai.
Otoritas militer Israel (IDF) diketahui melancarkan serangan yang menargetkan kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, beberapa hari lalu, menewaskan lebih dari 38 orang.
Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area
Diminta Tidak Tampil di Acara Publik
Sementara itu, narasumber yang didapatkan oleh The Jerusalem Post mengatakan, semua kedutaan Israel di seluruh dunia kini dalam siaga tinggi setelah muncul ancaman dari Iran.
Beberapa duta besar juga diminta untuk tidak tampil dalam acara publik dengan alasan keamanan.
Selain itu, para diplomat Israel di luar negeri telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kedutaan mereka akan menjadi target pembalasan Iran.
“Setelah meletusnya perang di Gaza, telah diambil langkah-langkah untuk keluarga duta besar Israel. Situasi bahkan menjadi makin rumit setelah serangan di Damaskus. Harus dicatat bahwa anak-anak kami bersekolah di sekolah internasional bersama dengan anak-anak dari negara muslim, menambah kekhawatiran lain,” kata seorang diplomat Israel.
Muncul aturan ketat di beberapa kedutaan Israel di sejumlah negara. Para staf di sana bahkan tidak diizinkan meninggalkan kediaman dan pergi berbelanja.
"Dalam beberapa kasus, kami terpaksa memanggil kembali beberapa diplomat di luar negeri karena peringatan dan risiko,” kata salah satu pejabat Kemenlu Israel.
Di beberapa negara, diplomat Israel juga diminta tak bepergian ke tempat-tempat yang dikaitkan dengan Israel atau orang Israel.
Baca juga: Israel yang Ngebom, AS Prihatin Kena Getahnya: Pangkalan AS Bakal Diguyur Serangan Proksi Iran
Mereka diperintahkan untuk lebih berhati-hati dan mengubah rutinitas dan rute mereka serta mengurangi aktivitas bepergian.
Dikutip dari Al-Mayadeen, pengamat militer Italy Blumental mengungkapkan bahwa Israel telah meningkatkan kewaspadaan di kedutaan Israel di seluruh dunia hingga tingkat tertinggi.
Blumental turut menyebut beberapa kedutaan Israel di sejumlah negara telah dievakusi setelah adanya asesmen situasi oleh Shin Bet dan Kementerian Luar Negeri Israel.
Menurut dia, sejumlah diplomat Israel di luar negeri telah dievakuasi ke lokasi alternatif.
Adapun Ynet sebelumnya telah melaporkan bahwa pemerintah Israel sudah memerintahkan peningkatan keamanan di seluruh dunia setelah serangan Israel di Damaskus.
“Kami meminta kalian untuk terus mengambil langkah pencegahan dan lebih waspada saat operasi rutin,” demikian bunyi perintah yang disampaikan kepada para diplomat Zionis.
Di sisi lain, Kemenlu Israel membantah laporan dari berbagai media Israel bahwa negara Zionis itu mulai mengevakuasi duta besar.
Juru bicara Kemenlu Israel menyebut tidak ada kedutaan yang sudah dievakuasi. Selain itu, dia mengklaim saat ini tidak ada rencana evakuasi.
Seorang diplomat Israel yang berada di luar negeri juga mengaku tidak ada rencana seperti itu.
“Saya tidak mengetahui rencana evakuasi apa pun,” kata diplomat itu dikutip dari The Times of Israel.
Baca juga: Mata Balas Mata, Menakar Serangan Balasan Iran ke Israel, Nuklir Jadi Cara Pamungkas Dramatis?
Israel Bersiaga
Israel mulai waspada setelah membunuh komandan senior pasukan elite Quds, Reza Zahedi, dalam serangan udara di Gedung Konsulat Iran di Suriah.
Kematian Zahedi itu membuat Iran naik pitam. Negara para mullah itu kemudian bersumpah akan membalas serangan Israel.
Setelah muncul ancaman Iran itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai menganalisis situasi saat ini.
Juru bicara IDF mengatakan pihaknya kini merekrut tentara cadangan untuk mengurus sistem pertahanan udara.
Dilansir dari Walla, sebelumnya IDF telah meningkatkan level kewaspadaan di Israel utara dan di sekitar Kota Eliat.
Para personel cadangan yang sudah pernah dikerahkan pada awal perang di Jalur Gaza itu ditelepon oleh IDF.
IDF takut bahwa Iran akan berupaya menggunakan milisi Syiah di Irak, Yaman, Suriah, dan bahkan Lebanon.
Milisi itu bisa meluncurkan roket, rudal, dan pesawat nirawak ke wilayah Israel.
Pejabat keamanan berujar bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan adanya aksi balas dendam Iran dari tempat-tempat yang bahkan tidak diperkirakan oleh Israel.
Para pejabat nantinya akan diminta untuk meningkatkan level kewaspadaan untuk menghadapi kemungkinan ini.
Adapun kemarin Iran sudah berjanji akan membalas serangan Israel di Damaskus.
Serangan itu menghantam kompleks Gedung Kedutaan Iran yang berada dii kawasan Al-Maza.
Dilaporkan serangan itu menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal senior, satu anggota Hizbullah, dan warga Suriah.
Zahedi adalah pejabat paling senior di pasukan Quds yang tewas setelah kematian Soleimani di Irak tahun 2020 karena serangan Amerika Serikat (AS).
(oln/khbrn/*)