BREAKING NEWS: 3 Putra 3 Cucu Ismail Haniyeh Tewas saat Silaturahmi Idul Fitri, Mobil Dibom Israel
Tiga putra dan 3 cucu dari pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel tepat pada Hari Raya Idul Fitri pada Rabu (10/4/2024).
Penulis: Muhammad Barir
Pada tahun 1983, Haniyeh bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, cikal bakal Hamas.
Ia lulus pada tahun 1987, tahun yang menandai pemberontakan massal Palestina pertama melawan pendudukan Israel, yang dikenal sebagai Intifada Pertama, dan selanjutnya berdirinya Hamas sebagai kelompok resmi.
Pada tahun 1988, dia dipenjara selama enam bulan dan menghabiskan tiga tahun penjara lagi pada tahun 1989 atas tuduhan bahwa dia adalah anggota Hamas.
Setelah pembebasannya, Israel mendeportasi Haniyeh ke Lebanon selatan bersama dengan para pemimpin senior Hamas lainnya, tempat dia menghabiskan satu tahun.
Pada tahun 2001, ketika Intifada Kedua meletus, Haniyeh mengkonsolidasikan posisinya sebagai salah satu pemimpin politik Hamas.
Haniyeh lolos dari upaya pembunuhan Israel pada tahun 2003.
Ia menjadi terkenal pada tahun 2006 ketika ia memimpin Hamas meraih kemenangan dalam pemilihan legislatif atas gerakan Fatah, yang telah berkuasa selama lebih dari satu dekade.
Haniyeh sempat menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina, namun setelah Hamas menguasai Jalur Gaza, ia diberhentikan oleh presiden PA, Mahmoud Abbas, namun ia tetap menjadi pemimpin de facto di Jalur Gaza.
Pada tahun 2017, Haniyeh terpilih sebagai kepala biro politik Hamas dan pada saat itu ia pindah ke Qatar.
(Sumber: BBC, Al Jazeera, JPost)