Iran Bersumpah akan Serang Israel Lagi jika Tel Aviv Balas Dendam: Respons Kami Bakal Lebih Besar
Iran memperingatkan akan kembali menyerang Israel jika Tel Aviv melakukan serangan balasan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Febri Prasetyo
Model 238 memiliki beberapa kemampuan manuver untuk kecepatan yang jauh lebih tinggi yang diyakini mencapai 600kmph (372mph).
Iran telah lama dikenal memiliki persenjataan rudal terbesar dan paling beragam di Timur Tengah, tetapi sejauh ini ini merupakan uji coba terbesar atas kemampuannya.
Televisi pemerintah Iran mengatakan rudal balistik jarak jauh Emad dan rudal jelajah Paveh digunakan untuk menyerang Israel.
Dalam latihan militer skala besar yang mencakup simulasi serangan terhadap pangkalan udara Palmachim di Israel pada Februari 2024 lalu, IRGC menggunakan rudal Emad dan meluncurkan rudal balistik Dezful dari kapal perang.
Baca juga: Mengenal Operasi Janji Sejati, Serangan Iran ke Israel, Khamenei Tepati Janjinya Balas Dendam
Iran juga memiliki Fattah, rudal balistik hipersonik yang secara teori dapat tiba di Israel hanya dalam waktu tujuh menit, bersama dengan varian rudal jelajah dari jenis yang sama.
Namun, tidak ada indikasi rudal tersebut digunakan dalam serangan Minggu pagi.
Apa pun yang terjadi, dalam serangan besar-besaran selama beberapa jam, Iran berhasil melancarkan serangan drone dan rudal terbesar yang pernah terjadi yang mencakup jarak terjauh dalam operasi militer sesungguhnya.
"Operasi tersebut mencapai tingkat keberhasilan yang melebihi ekspektasi kami," kata Panglima IRGC, Hossein Salami.
Ia juga menambahkan proyektil tersebut hanya menargetkan lokasi militer Israel, termasuk pangkalan udara Nevatim di gurun Negev yang diduga digunakan untuk melancarkan serangan Zionis ke konsulat Iran di Suriah.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)