Iran Bersumpah akan Serang Israel Lagi jika Tel Aviv Balas Dendam: Respons Kami Bakal Lebih Besar
Iran memperingatkan akan kembali menyerang Israel jika Tel Aviv melakukan serangan balasan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.com - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, mengatakan pihaknya akan menyerang Israel lebih besar lagi jika Tel Aviv melakukan serangan balasan.
Tak hanya itu, Iran juga memperingatkan Washington bahwa dukungan apa pun terhadap serangan balasan Israel akan berakibat buruk.
Bagheri menegaskan pihaknya tak akan segan-segan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS).
"Respons kami akan jauh lebih besar dibandingkan serangan malam ini jika Israel melakukan serangan balasan," kata Bagheri kepada TV pemerintah, Minggu (14/4/2024), dilansir The Guardian.
Pejabat Iran menambahkan negara-negara tetangga mereka telah diberi tahu beberapa hari sebelum serangan udara ke Israel terjadi.
Saat berbicara kepada duta besar asing di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengatakan pihaknya juga telah memebri tahu AS bahwa serangannya terhadap Israel akan "terbatas" dan untuk penahanan diri.
Iran telah melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam dan Minggu (14/4/2024) dini hari.
Serangan itu merupakan balasan atas aksi Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan 13 orang, termasuk jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Belum ada konfirmasi resmi mengenai berapa jumlah pasti drone atau rudal balistik dan jelajah yang dikirim Iran ke Israel.
Namun, militer Israel mengatakan Iran meluncurkan lebih dari 300 drone.
Drone Iran telah menjadi berita utama internasional selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Duduk Perkara Iran Serang Israel: Motif, Target, hingga Apa yang akan Terjadi Selanjutnya?
Para pejabat Ukraine mengatakan drone Shahed milik militer Rusia rancangan Iran terus menghujani wilayah mereka.
Drone kamikaze Shahed-136 yang membawa hulu ledak relatif kecil dengan berat sekitar 50kg (110 pon) digunakan dalam serangan terhadap Israel, televisi pemerintah Iran mengatakan pada Minggu.
Dilansir AlJazeera, saluran Telegram yang berafiliasi dengan IRGC mengatakan Shahed-238, yang ditenagai oleh turbojet, juga digunakan dalam serangan itu.