China dan Rusia Kompak soal Serangan Iran ke Israel: Hak Membela Diri
Ini kata Rusia dan China soal serangan Iran ke Israel. Kedua negara kompak mengatakan aksi Iran itu adalah untuk membela diri.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Minggu (14/4/2024), Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan yang mengecam serangan terhadap kantor diplomatik Iran.
Kementerian itu juga menyalahkan sikap lemah PBB terhadap Teheran.
Melalui situsnya, Kementerian Luar Negeri Rusia menulis:
“Pada dini hari tanggal 14 April, sejumlah besar rudal dan drone diluncurkan ke wilayah Israel.
Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, serangan ini dilakukan sebagai bagian dari hak membela diri yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB sebagai tanggapan atas serangan terhadap sasaran Iran di kawasan, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Iran di Kedutaan Besar di Damaskus pada tanggal 1 April, yang dikecam keras oleh negara kami.
Sayangnya, karena sikap yang diadopsi oleh negara-negara Barat, Dewan Keamanan tidak dapat memberikan tanggapan yang tepat terhadap serangan terhadap misi konsuler Iran.”
Kementerian tersebut juga menyatakan keprihatinan Rusia terhadap eskalasi berbahaya di kawasan tersebut, dan memperingatkan bahwa banyaknya krisis yang belum terselesaikan di Timur Tengah, yang seringkali dipicu oleh tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, akan memperburuk ketegangan.
Seperti Rusia, China juga menyatakan keprihatinannya atas ketegangan tersebut tetapi meminta negara-negara berpengaruh untuk menstabilkan ketegangan dan kawasan.
Melalui pernyataan yang diunggah di situs Kementerian Luar Negeri China, China memandang konflik tersebut sebagai dampak dari perang Israel terhadap Hamas di Palestina.
“China menyatakan keprihatinan yang mendalam atas eskalasi yang terjadi saat ini dan menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk bersikap tenang dan menahan diri untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Situasi yang sedang berlangsung ini merupakan dampak terbaru dari konflik Gaza.
Seharusnya tidak ada lagi penundaan dalam implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2728 dan konflik harus diakhiri sekarang juga.
China menyerukan kepada komunitas internasional, terutama negara-negara berpengaruh, untuk memainkan peran konstruktif demi perdamaian dan stabilitas kawasan (Timur Tengah).”
Sebagai informasi, China dan Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Kebijakan luar negeri kedua negara itu biasanya sangat kontras dengan kebijakan Amerika Serikat yang presidennya, Joe Biden, baru-baru ini menjanjikan dukungan kuat kepada Israel setelah serangan Iran.
Selain itu, Rusia dan China juga dipandang sebagai kekuatan ekonomi dan militer yang pandangannya mampu membentuk politik internasional.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)