Netral Ala Arab Saudi-UEA: Larang AS-Israel Pakai Wilayah Udara, Berbagi Info Intelijen Soal Iran
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menolak membuka wilayah udara mereka untuk pesawat Israel dan Amerika Serikat terkait serangan Iran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Negara Teluk yang kaya itu siap untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebelum serangan pada 7 Oktober.
Namun setelah Israel melancarkan kampanye militernya di Gaza, di mana lebih dari 33.000 orang telah terbunuh selama enam bulan terakhir, rencana tersebut ditunda.
Pemerintah Saudi menyambut baik seruan gencatan senjata di Gaza dan mengkritik tindakan Israel di sana.
Namun orang dalam sering mengakui bahwa secara pribadi, Saudi masih tertarik untuk meningkatkan hubungan dengan Israel.
Baca juga: Israel Mau Serang Balik Iran, Rusia Turun Tangan Bekali Teheran Arhanud Canggih dan Jet Sukhoi-35
Konflik berkepanjangan antara Iran dan Teluk
Entah kedua negara itu melakukan intervensi atas nama Israel atau tidak, Arab Saudi punya alasan lain untuk bersedia menjatuhkan rudal Iran.
Timur Tengah telah terpecah berdasarkan garis agama-sektarian selama beberapa dekade.
Negara-negara Teluk Arab dan populasi mayoritas Muslim Sunni, berlawanan dengan Iran, yang memiliki populasi mayoritas Muslim Syiah di Persia.
Pada dasarnya, permusuhan ini dapat dilihat serupa dengan konflik-konflik sebelumnya di Eropa, ketika dua sekte utama Kristen – Protestan dan Katolik – saling bermusuhan.
Negara-negara Timur Tengah Tengah seperti Irak, Suriah dan Lebanon, yang populasinya merupakan campuran Muslim Syiah dan Sunni, serta agama dan etnis lain, terjebak di tengah-tengah karena Iran dan negara-negara Teluk berusaha membangun pengaruh di sana.
Di sinilah kelompok yang dikenal sebagai “proksi” Iran berperan.
Kelompok ini mencakup organisasi-organisasi Muslim Syiah yang didukung Iran secara finansial, militer, logistik dan bahkan spiritual, sampai tingkat tertentu.
Gerakan Houthi di Yaman, milisi yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer di Irak, dan kelompok politik dan militer Hizbullah di Lebanon semuanya adalah anggota aliansi yang disponsori Iran.
Kelompok Hamas juga didukung oleh Iran tetapi merupakan pengecualian, karena mereka sebenarnya adalah Muslim Sunni, bersama sebagian besar warga Palestina.
Kelompok-kelompok proksi Iran ini menembakkan roket ke arah Israel dari Yaman, Suriah dan Irak Sabtu malam, sebagai bagian dari serangan Iran.