Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima Houthi Intensifkan Serangan, Minta Pasukannya Hajar Kapal Israel yang Lewat di Laut Merah

Panglima militan Houthi mendesak semua pasukannya untuk mengintensifkan serangan ke kapal kargo milik musuhnya yakni Israel

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Panglima Houthi Intensifkan Serangan, Minta Pasukannya Hajar Kapal Israel yang Lewat di Laut Merah
india.com
ILUSTRAIS - Sebuah kapal yang dikabarkan berkepemilikan Israel terbakar setelah mendapat serangan rudal Houthi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Panglima militan Houthi mendesak semua pasukannya untuk mengintensifkan serangan ke kapal kargo milik musuhnya yakni Israel yang nekat di melintas di sekitar Samudera Hindia dan Laut Merah.

Tak hanya kapal dagang Israel, serangan kelompok militan Houthi juga akan menargetkan para sekutu terdekat Netanyahu seperti Amerika dan Inggris, sebagaimana dikutip dari Anadolu.




Konflik ini sebenarnya sudah terjadi sejak November tahun lalu, tepatnya setelah milisi sayap kanan Iran membombardir rudal ke kapal – kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Baca juga: Denmark Memecat Menteri Pertahanan Flemming Lentfer karena Kegagalan Bersama NATO di Laut Merah

Adapun serangan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas tindakan militer Israel yang telah membombardir kawasan Gaza hingga menewaskan lebih dari 33.000 jiwa.

Bahkan baru-baru ini militer Israel diam-diam menimbun lusinan mayat warga sipil Palestina di sekitar kompleks halaman RS Al-Nasser Gaza. Otoritas Gaza meyakini tewasnya puluhan warga Gaza akibat tindak penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan militer Israel selama penyerbuan berlangsung.

Kekejaman Israel tak berhenti disitu, memasuki awal April Israel kembali berulah. Negara zionis itu dengan sengaja melakukan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus, membuat tujuh pasukan elit Korps Angkatan Laut IRGC Iran tewas ditempat.

BERITA TERKAIT

Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi. Namun Iran menilai serangan mematikan itu telah mengganggu kedaulatan negaranya.

Alasan ini yang membuat Houthi geram hingga para panglima memerintahkan pasukannya untuk mengintensifkan serangan di kawasan Laut Merah yang merupakan rute perdagangan terbesar di dunia.

Kapal AS, Inggris dan Israel Boncos

Selain menyebabkan kerusakan, serangan rudal yang dilakukan Houthi juga telah berhasil membuat Kapal AS, Inggris dan Israel boncos, lantaran ketiga kapal ini harus menanggung lonjakan biaya premi atau asuransi yang naik mencapai 50 persen.

Lonjakan tarif terjadi usai angkatan bersenjata Houthi Yaman terus menargetkan ketiga kapal itu, alasan ini yang membuat perusahaan asuransi menjatuhkan tarif premi lebih mahal mencapai ratusan ribu dolar AS untuk kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan AS, Inggris, dan Israel.

Baca juga: Senjata Fregat Denmark Malfungsi Saat Diserang Drone Houthi di Laut Merah, Petinggi Militer Dipecat

“Kapal yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Inggris, atau "Israel" akan dikenakan tarif yang lebih tinggi sekitar 20 hingga 50 persen, lebih banyak dibandingkan kapal lain yang berlayar di Laut Merah,” jelas David Smith, kepala broker asuransi McGill and Partners dikutip dari Almayadeen.

“Langkah ini diambil untuk menghindarkan diri dari ancaman kerugian akibat perusahaan harus mengcover bisnis yang resikonya sangat tinggi,” imbuh Smith.

Selain itu imbas serangan Houthi banyak perusahaan Israel, Amerika dan Inggris yang kini mulai menunda aktivitas perdagangan hingga berimbas pada lesunya nilai ekspor dan impor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas