Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangkis Serangan Balasan, Pemimpin Iran Perintahkan Pasukan Bersenjata Untuk Pelajari Taktik Musuh

Ali Khamenei memerintahkan para pasukan bersenjata di negaranya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara mempelajari semua taktik musuh.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tangkis Serangan Balasan, Pemimpin Iran Perintahkan Pasukan Bersenjata Untuk Pelajari Taktik Musuh
PressTV
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei memerintahkan para pasukan bersenjata di negaranya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara mempelajari semua taktik musuh.

Perintah itu dilontarkan Khamenei usai Israel melayangkan 3 tembakan drone ke kota Isfahan yang menjadi pusat fasilitas nuklir Iran pada pekan lalu.

Meski Iran menganggap tembakan drone Israel sebagai serangan gagal, namun untuk mengantisipasi serangan lanjutan pasukan bersenjata Iran diminta untuk mempelajari taktik musuh.

Baca juga: Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Khamenei juga mendesak angkatan bersenjata Israel untuk tanpa henti mengejar inovasi militer, setelah sebelumnya mereka mengaktifkan sistem pertahanan udaranya di beberapa wilayah penting, guna menghindari perang di seluruh kawasan.

“Tak henti-hentinya kami memerintahkan militer Iran melakukan inovasi militer dan mempelajari taktik musuh,” jelas Khamenei saat menggelar pertemuannya dengan pemimpin senior militer, di Teheran, dikutip dari The Times Of Israel.

Dalam kesempatan itu, Khamenei berterima kasih kepada para perwira yang telah melakukan berhasil menggertak Israel menggunakan serangan 300 rudal dan drone.

Berita Rekomendasi

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan 99 persen amunisi yang masuk telah dicegat oleh sistem pertahanan udara milik pasukan Amerika, Inggris, Perancis dan Yordania. Namun sumber lain mengatakan bahwa serangan Iran membuat sejumlah wilayah pendudukan Israel meledak sementara sebuah pangkalan udara militer Israel paling penting di Negev dilaporkan hancur.

"Perdebatan pihak lain mengenai berapa banyak rudal yang ditembakkan, berapa banyak yang mengenai sasaran dan berapa yang tidak, ini adalah hal yang tidak terlalu penting," kata Khamenei.

"Isu utamanya adalah menonjolnya bangsa dan militer Iran di kancah internasional. Inilah yang penting," Imbuhnya.

Baca juga: Raisi Kunjungi Pakistan, Pandangan Islamabad terkait Konflik Iran-Israel Jadi Sorotan

Kronologi Konflik Iran VS Israel

Konflik antara Iran dan Israel pertama kali pecah usai Korps Angkatan Laut IRGC Iran kehilangan tujuh pasukan elitnya, akibat serangan udara yang dilancarkan jet tempur F-35 milik militer Israel ke Konsulat Iran di Damaskus.

Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi.

Namun Iran menilai serangan mematikan itu telah mengganggu kedaulatan negaranya, alasan ini yang membuat IRGC murka hingga mereka nekat meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah Tel Aviv.

Merespon serangan ini, Perdana Menteri Israel dikabarkan tengah merencanakan serangan balasan ke Iran. Isu ini mencuat usai Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi mengatakan negaranya akan merespons, tetapi tidak memberikan perincian terkait

Pernyataan tersebut juga didukung dengan langkah Netanyahu yang diam-diam memanggil kabinet perangnya untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam guna membahas resiko serta reaksi terhadap serangan langsung Iran yang pertama terhadap Israel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas