Intelijen Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar ke Luar Terowongan, Melenggang di Jalanan Gaza
Keluarnya Sinwar dari dalam terowongan, tempat para tahanan Israel tinggal, adalah gambaran kegagalan tentara Israel dalam 201 hari Perang Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Bagi Israel, kata Herzog, agresi militer militer IDF di Gaza akan tetap berlanjut sampai Yahya Sinwar dan Hamas dilumpuhkan.
"Seluruh dunia dan kawasan kita harus tahu bahwa tanggung jawab ada pada dia (Sinwar), dan pada dia sendiri. Masalah ini (resolusi) tidak akan berhasil. Kami tidak akan membiarkannya," kata dia
Presiden Israel melanjutkan dengan mengatakan: "Tidak ada pilihan. Kami harus terus berperang, dan kita harus menangkap Sinwar, hidup atau mati, sampai semua sandera dikembalikan."
Permalukan Israel
Terkait Yahya Sinwar, mantan kepala Unit Tahanan dan Orang Hilang di dinas intelijen Israel, Mossad, Rami Igra, pada Minggu (17/3/2024) menyatakan ketidakyakinannya soal peluang keberhasilan negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut dia, pimpinan gerakan Hamas, Yahya Sinwar hanya berusaha menghambat Israel dalam upayanya membebaskan para sandera Israel yang ada di tangan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.
Igra mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran Ibrani 103FM, “Sinwar tidak tertarik dengan kesepakatan itu dan menghambat kami,” katanya.
Baca juga: Pejabat Senior Israel: Tentara IDF Kekurangan Amunisi dan Persenjataan, Israel Mungkin Kalah Perang
Ia menambahkan, “Hamas menetapkan syarat-syarat, antara lain penghentian perang, penarikan diri dari Gaza, dan kembalinya Hamas ke Gaza. Artinya, kejadian pada 7 Oktober terulang kembali,” klaimnya.
Dia melanjutkan: “Saya tidak begitu tahu apa yang sedang kita bicarakan saat ini, tapi sepertinya kita terus-menerus melalui babak yang sama, karena kali ini, tidak seperti waktu-waktu sebelumnya, ada paket yang terdiri dari dua tahap dengan a hubungan antara paket-paket tersebut, sementara pada akhirnya kami akan melakukan negosiasi untuk menghentikan negosiasi.”
Dia melanjutkan, dengan mengatakan: “Meskipun saya ingin optimis, saya sangat pesimis, dan menurut saya Sinwar tidak berubah pikiran, dan menurut saya kita semua di media ketika kita berbicara tentang kesepakatan ya atau tidak. , kita harus melihat apakah hal ini menguntungkan Sinwar.”
Baca juga: Saat Yahya Sinwar Jadi Topik Nomor Satu di Israel, Pentolan Hamas Bakal Dilepas Hidup-Hidup?
Igra menyebut, Yahya Sinwar berhasil mendikte Israel soal negosiasi pertukaran tahanan dan gencatan senjata.
Selama ini yang terjadi, kata dia, Israel cenderung mengikuti tekanan yang diberikan pihak Hamas.
Hal ini, kata Igra, adalah bentuk hal memalukan bagi Israel.
“(Ini Soal) Ke mana dia ingin pergi, bukan ke mana kita ingin pergi.”
Dia melanjutkan: "Dia saat ini berhasil mempermalukan kami di depan mata dunia, dan kita tidak bisa mengubahnya. Dia juga saat ini berhasil mencekik leher kami."
Baca juga: Media Israel: Satu Negara Arab Laporkan Yahya Sinwa Sakit Parah, Pemimpin Hamas Idap Pneumonia Akut
(oln/khbrn/tc/*)