Presiden Iran Ebrahim Raisi Tak Main-main Bila Israel Menyerang Lagi: Tak Ada yang Tersisa!
Presiden Iran Ebrahim Raisi menegaskan akan menghancurkan Israel tanpa sisa bila rezim Zionis melakukan serangan lagi terhadap negaranya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Ebrahim Raisi bakal menghabisi Israel bila menyerang negaranya lagi.
Pernyataan Raisi ini muncul dalam pertemuan dengan para sarjana dan budayawan Pakistan di Kota Punjab.
Raisi mengatakan, dirinya tak akan main-main bila Israel melakukan serangan terhadap Iran lagi.
Bahkan, Raisi mengatakan dirinya tak mengetahui apakah Israel akan bertahan bila Iran melakukan serangan balasan.
"Jika rezim Zionis sekali lagi melakukan kesalahan dan menyerang tanah suci Iran, situasinya akan berbeda," kata Raisi, dikutip dari IRNA.
"Tidak jelas apakah rezim ini akan tetap bertahan," tegasnya.
Raisi menekankan bahwa Iran 'menghukum' Israel atas serangannya terhadap Gedung Konsulat Iran di Suriah pada awal bulan ini.
Selain mengancam Israel, Raisi juga mengkritik Barat karena mengklaim membela hak asasi manusia tetapi mendukung genosida Israel di Gaza.
"Saat ini pelanggar hak asasi manusia terbesar adalah Amerika dan Barat, dan klaim mereka untuk membela hak asasi manusia juga kosong," ungkapnya.
Teheran Kecilkan Serangan Israel
Teheran mengecilkan insiden serangan Israel yang terjadi pada 19 April 2024 lalu.
Baca juga: Presiden Iran Ancam akan Hapus Israel Jika Berani Serang Iran Lagi
Hal ini mengindikasikan Iran tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan.
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan drone tersebut, yang menurut sumber diluncurkan Israel terhadap Kota Isfahan, adalah “drone mini” dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
Skala serangan yang terbatas dan tanggapan Iran yang tidak terdengar, tampaknya menandakan keberhasilan upaya para diplomat yang telah berupaya mencegah perang habis-habisan sejak serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.
Media dan pejabat Iran menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang menurut mereka diakibatkan oleh pertahanan udara yang menghantam tiga drone di Isfahan di Iran tengah.