Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batalyon Israel Libur Dulu Sebelum Tempur, Sekjen PIJ: Perlawanan di Rafah Sekeras di Khan Yunis

Seperti diketahui, Khan Yunis dan Gaza Utara terbukti sebagai dua medan tempur yang mematikan bagi tentara Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Batalyon Israel Libur Dulu Sebelum Tempur, Sekjen PIJ: Perlawanan di Rafah Sekeras di Khan Yunis
khaberni/HO
Divisi 98 tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada Sabtu (7/4/2024) malam. Tentara Israel salah perhitungan dan mati kutu dalam perang perkotaan. 

Sekjen PIJ: Perlawanan di Rafah Bakal Sama Kerasnya Seperti di Khan Yunis dan Gaza Utara, Israel Keok di Perang Kota?

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Muhammad al-Hindi, menekankan, setelah 200 hari Perang Gaza, Tentara Israel masih gagal meraih target yang mereka tetapkan.

Berbicara dalam sebuah pernyataan kepada saluran satelit Al Jazeera, Al-Hindi menyebut, langkah tentara Israel yang memutuskan tetap menggempur Rafah meski mendapat tekanan sana-sini, dilakukan untuk menutupi kegagalan mereka selama ini di Jalur Gaza.

Baca juga: Pakar Militer: Brigade Al Qassam Hamas Ciptakan Taktik Baru Pertama dalam Sejarah Perang Gerilya

"Setelah 200 hari, Israel gagal mencapai tujuan yang dinyatakannya. Menghadapi kegagalan strategis ini, Israel terpaksa bertindak berbeda," kata dia dikutip Khaberni, Kamis (25/4/2024).

Al-Hindi juga menyebut, keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukan operasi militer darat ke Rafah sebagai sinyalemen kalau Israel memang berniat terus berperang.

"Netanyahu menampilkan opsi pasukannya memasuki Rafah sebagai gambaran kemenangan. Netanyahu ingin memperpanjang perang dan menunda-nundanya, serta mengupayakan perang regional," katanya.

Dia juga menyinggung proses negosiasi pertukaran tahanan demi genjatan senjata di Gaza.

Berita Rekomendasi

"Perlawanan bersifat fleksibel dalam perundingan, namun yang menjadi permasalahan adalah posisi Israel dan Amerika. Israel mengeksploitasi tanggal 7 Oktober untuk melakukan kejahatannya dan mempersenjatai pemukim," katanya.

Al-Hindi juga menyinggung wacana pengakuan Negara Palestina oleh sejumlah negara. Secara khusus dia menyoroti tidak satu suaranya negara-negara Arab soal ini.

"Membicarakan negara Palestina sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Oslo adalah sebuah kebohongan besar. Tidak ada proyek mengenai pendirian negara Palestina yang dibahas. Posisi Arab di Gaza tidak semuanya berada dalam satu wadah.

Baca juga: Mundur Tanpa Hasil, Ini yang Bikin Tentara Israel Gagal di Khan Yunis, Mati Kutu di Perang Kota

Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022.
Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022. (Mahmud ham / AFP)

Perlawanan di Rafah Bakal Sama Keras di Khan Yunis

Dia mengungkapkan, perlawanan dari milisi-milisi pembebasan Palestina, termasuk dari Brigade Al-Qassam (sayap militer Hams) dan Brigade Al-Quds (Sayap militer PIJ) akan sama kerasnya seperti yang terjadi di Khan Yunis dan Gaza Utara.

Seperti diketahui, Khan Yunis dan Gaza Utara terbukti sebagai dua medan tempur yang mematikan bagi tentara Israel.

Sejumlah penarikan pasukan Israel dari lokasi-lokasi di dua wilayah tersebut dilaporkan menjadi indikasi kalau pertempuran sengit di dua wilayah tersebut terlalu berat untuk di-handle.

Beberapa faktor teknis dari kegagalan Israel di dua wilayah tersebut adalah karena kontur medan tempur khas perang kota dan taktik hit and run para milisi dengan memanfaatkan struktur terowongan yang mereka miliki.

Baca juga: Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas