Centcom: Pasukan Koalisi Gagalkan Serangan Houthi Yaman terhadap Kapal Berbendera AS
Pasukan koalisi pimpinan ASmengatakan mereka telah menembak jatuh empat drone dan sebuah rudal anti-kapal yang diluncurkan oleh milisi Houthi Yaman.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka telah menembak jatuh empat drone dan sebuah rudal anti-kapal yang diluncurkan oleh milisi Houthi Yaman.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan Komando Pusat AS (Centcom) di X, rudal tersebut kemungkinan besar menargetkan MV Yorktown, sebuah kapal pengiriman berbendera AS.
Dikatakan ada empat drone lain yang juga hancur.
“Ditentukan bahwa (rudal balistik anti-kapal) dan UAV (kendaraan udara tak berawak) menghadirkan ancaman besar terhadap kapal-kapal AS, koalisi, dan kapal dagang di wilayah tersebut,” bunyi pernyataan Centcom, dikutip dari Al Jazeera.
Militer AS mengatakan tidak ada korban luka atau kerusakan akibat serangan tersebut.
Insiden itu terjadi setelah Houthi mengumumkan bahwa mereka akan terus “mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap semua sasaran musuh di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia”.
Sementara itu, dalam insiden lain, kapal militer Yunani mencegat 2 drone yang diluncurkan Houthi.
“Pada Kamis (25/4/2024) pagi kapal fregat Yunani Hydra, ketika sedang mengawal sebuah kapal dagang di Teluk Aden, menembaki dua drone,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.
Satu hancur, sementara yang lain menjauh.
Yunani memasok kapal fregat ke misi Uni Eropa (UE), yang disebut Aspides.
Fregat itu diluncurkan pada bulan Februari untuk menggagalkan serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Baca juga: Houthi Naik Darah Lihat Arab Diam Saat Israel Koleksi Kuburan Massal di Gaza, Serangan Diperluas
Kelompok Houthi memulai serangan mereka pada bulan November.
Houthi mengaku bahwa mereka bertindak sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang menghadapi pemboman Israel yang tiada henti.
Dalam perkembangan lainnya yang dilaporkan oleh Al Jazeera, sejak Rabu (24/5/2024) malam, pasukan Israel telah menangkap sedikitnya 12 orang.