Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Invasi Israel ke Rafah, Ribuan Tentara Termasuk Brigade Yiftah dan Carmeli Dikerahkan ke Gaza

Menjelang invasi Israel ke Rafah, ribuan tentara cadangan Israel akan dikerahkan menuju Gaza.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Jelang Invasi Israel ke Rafah, Ribuan Tentara Termasuk Brigade Yiftah dan Carmeli Dikerahkan ke Gaza
MAHMUD HAMS / AFP
Foto dari udara menunjukkan tenda-tenda pengungsi Palestina di Kota Rafah, Jalur Gaza. 

Jelang Invasi Israel ke Rafah, Ribuan Tentara Termasuk Brigade Yiftah dan Carmeli Dikerahkan ke Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Menjelang invasi Israel ke Rafah, ribuan tentara cadangan Israel akan dikerahkan menuju Gaza.

Ribuan tentara cadangan Israel menuju ke Gaza saat invasi Rafah 'siap dilancarkan'.

Pejabat militer Israel mengatakan semua persiapan untuk memasuki kota Rafah paling selatan di Gaza telah selesai dan rencana tersebut bergantung pada persetujuan pemerintah.

Tentara Israel mengumumkan pada tanggal 24 April bahwa Brigade Lapis Baja “Yiftah” ke-679 dan Brigade Infanteri “Carmeli” ke-2 akan memasuki Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Tubuh Tentara Israel Ikut Meledak Usai Tendang Tiang Bendera Palestina yang Dipasang Ranjau Jebakan

Mereka disiapkan untuk mengambil kendali sabuk militer Netzarim dan dermaga buatan AS di lepas pantai Gaza.

Brigade infanteri Israel biasanya terdiri dari 2.000 hingga 5.000 tentara.

Berita Rekomendasi

Media Israel mengatakan pengerahan dua brigade tersebut akan “membebaskan” pasukan dari Brigade “Nahal” ke-933 yang saat ini menguasai koridor Netzarim, yang dibangun di atas reruntuhan rumah, sekolah, dan rumah sakit untuk membagi Gaza menjadi dua pada awal tahun ini .

Pengumuman ini muncul ketika pihak berwenang Israel mengatakan semua persiapan yang diperlukan telah selesai untuk menghadapi serangan yang akan terjadi di kota Rafah di bagian paling selatan Gaza, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.

Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa tentara dapat melancarkan operasi setelah mendapat persetujuan pemerintah.

“Hamas terkena dampak paling parah di sektor utara. Hal ini juga terkena pukulan keras di bagian tengah Jalur Gaza. Dan dalam waktu dekat hal ini juga akan mendapat pukulan keras di Rafah,” kata seorang petinggi tentara Israel, Jenderal Itzik Cohen mengatakan pada hari Selasa.

“Rafah tidak akan menjadi Rafah saat ini… Tidak akan ada amunisi di sana. Dan tidak akan ada sandera di sana,” tambahnya.

Awal pekan ini, Wall Street Journal (WSJ) mengutip para pejabat Mesir yang mengatakan bahwa Israel memiliki rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah selama dua hingga tiga minggu bekerja sama dengan AS, Kairo, dan negara-negara Arab lainnya, termasuk UEA.

Para pejabat menambahkan bahwa Tel Aviv berencana melakukan pengerahan pasukan secara bertahap ke Rafah, terkonsentrasi di wilayah tertentu di mana para pemimpin Hamas diduga bersembunyi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas