Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkeu Israel Serukan Pemutusan Hubungan dengan Palestina, Bezalel Smotrich: PA Harus Ditumbangkan

Menteri Keuangan (Menkeu) Israel, Bezalel Smotrich mengatakan bahwa Otoritas Palestina (PA) harus ditumbangkan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Menkeu Israel Serukan Pemutusan Hubungan dengan Palestina, Bezalel Smotrich: PA Harus Ditumbangkan
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Menteri Keuangan Israel dan pemimpin Partai Religius Zionis Bezalel Smotrich menghadiri pertemuan di parlemen, Knesset, di Yerusalem pada 20 Maret 2023. Terbaru, Menteri Keuangan (Menkeu) Israel, Bezalel Smotrich mengatakan bahwa Otoritas Palestina (PA) harus ditumbangkan. 

Sebelumnya, pejabat rumah sakit Palestina mengatakan serangan udara Israel di kota Rafah di selatan menewaskan sedikitnya lima orang.

Jenazah 43 orang yang tewas dalam serangan Israel telah dibawa ke rumah sakit setempat selama 24 jam terakhir.

"Rumah sakit juga menerima 64 orang yang terluka," kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Karyawan Google dipecat

Karyawan Google di Amerika Serikat (AS) belum lama ini menggelar aksi duduk di kantor raksasa teknologi tersebut di New York City (NYC), California, dan Seattle.

Aksi duduk di New York dan Sunnyvale California dipimpin oleh No Tech For Apartheid.

Baca juga: 11 Fakta Serangan Israel ke Iran, Teheran Malas Membalas, Dampak hingga Reaksi Internasional

Dalam protes tersebut, mereka menentang kontrak kerja sama dengan pemerintah Israel, yang dikenal sebagai Proyek Nimbus.

Proyek Nimbus merupakan kontrak bersama antara Google dan Amazon yang ditandatangani pada tahun 2021.

BERITA REKOMENDASI

Sejak tahun itu pula, No Tech For Apartheid telah mengorganisir karyawan Google melawan Proyek Nimbus.

Kontrak kerja tersebut bertujuan untuk menyediakan infrastruktur komputasi awan, kecerdasan buatan (AI), dan layanan teknologi lainnya kepada pemerintah Israel dan militernya, yang menghadapi kecaman atas perangnya di Gaza.

Menurut laporan tahun 2021 oleh media The Intercept yang berbasis di AS, Google menawarkan kemampuan AI tingkat lanjut ke Israel, yang dapat mengumpulkan data untuk pengenalan wajah dan pelacakan objek sebagai bagian dari Proyek Nimbus.

Buntut protes itu, perusahaan memecat setidaknya 28 karyawan karena “melanggar kode etik Google” dan “kebijakan pelecehan, diskriminasi, dan pembalasan”.

Selain itu, setidaknya sembilan karyawan Google ditangkap karena aksi duduk di kantor Google di New York dan Sunnyvale.

Pekerja teknologi menuntut agar mereka mempunyai hak untuk mengetahui bagaimana tenaga kerja mereka akan digunakan (dalam Proyek Nimbus).

Karena penjelasan yang dituntut dirasa tak memenuhi ekspektasi, mereka tambah khawatir jika teknologi tersebut malah digunakan untuk hal-hal yang merugikan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas