Tawaran ke Israel, Hamas Mau Jadi Parpol Murni jika Palestina Merdeka
Hamas bisa gencatan senjata 5 tahun atau lebih dan membubarkan diri jadi tentara nasional jika Israel menuruti syarat untuk mendirikan Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Ia menegaskan Hamas tidak akan mundur dari tuntutannya terhadap Israel dalam perundingan yang ditengahi Qatar dan Mesir.
"Kami tidak akan mundur dari tuntutan kami untuk gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan pendudukan dari Jalur Gaza," katanya.
Khalil al-Hayya mengatakan Hamas belum bisa mengetahui secara pasti berapa jumlah tahanan Israel yang masih berada di Jalur Gaza dan yang masih hidup.
Ia mengulangi tuntutan Hamas kepada Israel untuk menerapkan gencatan senjata dengan imbalan pertukaran tahanan.
"Mengapa kita menyerahkan tawanan jika kita tidak yakin perang akan berakhir?" ujarnya memberikan pertanyaan retoris.
Sementara Israel bersikeras untuk melenyapkan Hamas dalam mencapai tujuan agresinya di Jalur Gaza dan demi keamanan nasional Israel dari perlawanan Palestina.
"Katakanlah mereka menghancurkan Hamas, lalu apakah rakyat Palestina sudah tiada?" katanya.
Menurutnya, upaya Israel untuk melenyapkan Hamas akan gagal mencegah pemberontakan bersenjata Palestina di masa depan karena kekerasan Israel yang tidak berakhir dapat melahirkan perlawanan lainnya.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.305 jiwa dan 77.293 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (26/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel