Israel Segera Serbu Rafah, China Tampung Hamas-Fatah Bicara Rujuk: Milisi-Milisi Pelestina Bersatu
sikap Hamas melunak dan mau bersatu dengan Fatah demi terciptanya persatuan nasional demi terujudnya Negara Palestina. China membantu mereka.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rencana tersebut, yang ditolak oleh Hamas, akan bergantung pada kekalahan kelompok perlawanan dan berakhirnya kepemimpinan politik mereka di wilayah tersebut.
Washington baru-baru ini memveto resolusi pengakuan Palestina sebagai negara anggota penuh PBB.
Puluhan tahanan Israel, termasuk perwira tinggi militer, masih ditahan oleh sayap militer Hamas, Brigade Qassam.
Wawancara tersebut dilakukan ketika negosiasi gencatan senjata masih menemui jalan buntu akibat berulang kali Israel menolak persyaratan utama Hamas, yang terus dipegang teguh oleh kelompok perlawanan tersebut.
Persyaratan tersebut mencakup diakhirinya perang dan gencatan senjata permanen, penarikan seluruh pasukan dari Gaza, pemulangan pengungsi ke rumah mereka, dan rekonstruksi jalur tersebut.
“Jika kami tidak yakin perang akan berakhir, mengapa kami harus menyerahkan para tahanan?” Hayya mengatakan kepada AP.
Faksi Milisi Palestina Galang Kekuatan
Sementara itu, faksi-faksi Perlawanan Palestina dilaporkan menyiapkan diri dengan menyatukan kekuatan jelang pelaksanaan operasi militer darat Israel ke Kota Rafah.
Dalam pernyataan bersama, Rabu (24/4/2024) para faksi militer Palestina menegaskan kalau seluruh lapisan milisi perlawanan siap menghadapi segala skenario yang masuk akal dalammenghadapi agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, termasuk invasi darat ke Rafah.
Baca juga: Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas
Dalam sebuah pernyataan, faksi-faksi tersebut menekankan, mereka “tidak akan tinggal diam,” karena “semua opsi (untuk eskalasi pertempuran) ada di meja,”.
Mereka juga memperingatkan akan konsekuensi bencana dan kemanusiaan dari setiap agresi darat di Rafah, yang menampung lebih banyak orang. dari 1,4 juta pengungsi Palestina.
Faksi-faksi Palestina menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan pemerintah Barat bertanggung jawab penuh atas setiap invasi Israel ke Rafah, karena dukungan Barat terhadap Israel terus berlanjut meskipun pendudukan Israel melanggar berbagai konvensi dan hukum internasional.
Serukan Perlawanan di Tepi Barat
Dalam konteks yang sama, faksi-faksi tersebut menyerukan massa Palestina di kota-kota Tepi Barat untuk “bangkit” sebagai protes terhadap ancaman Israel untuk menyerang Rafah.
“Kami menyerukan kepada rakyat kami untuk mengubah Tepi Barat menjadi bola api di hadapan pemukim dan tentara Israel,” desak pernyataan itu.
Lebih lanjut, faksi-faksi Palestina menegaskan kalau perang genosida Israel tidak akan mengembalikan kekuatan militer pendudukan yang mereka nilai sudah kalah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.