Jalan Berliku Perundingan Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas, Mungkinkah Tercapai?
Perundingan gencatan senjata untuk menghentikan perang Israel-Hamas dan membebaskan sandera terus saja melewati jalan berliku.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Perundingan gencatan senjata untuk menghentikan perang Israel-Hamas dan membebaskan sandera terus saja melewati jalan berliku.
Hampir seluruh masyarakat internasional menantikan gencatan senjata dan perang segera disudahi.
Terhitung, kurang lebih sudah tiga minggu kedua pihak yang berperang saling tarik ulur.
Apa saja pernyataan Israel-Hamas mengenai perundingan gencatan senjata dalam beberapa pekan terkhir?
Dikutip dari Al Jazeera, simak rangkumannya sebagai berikut.
-
7 April 2024: Pembicaraan di Kairo
Hamas dan Israel mengirim negosiator ke Kairo untuk melakukan pembicaraan mediasi, Minggu (7/4/2024).
-
8 April 2024: Perundingan gencatan senjata tidak ada kemajuan
Sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Al Qahera News, bahwa beberapa kemajuan telah dicapai di Kairo pada Senin (8/4/2024).
Dikatakan kedua belah pihak membuat konsesi yang akan membuka jalan bagi kesepakatan yang akan dibagi menjadi tiga tahap.
Dengan dirilisnya perjanjian tersebut, sisa tawanan Israel dan gencatan senjata jangka panjang dibahas pada tahap kedua.
Baca juga: Video Perang Israel-Hamas: Menteri Israel Kecelakaan Mobil - Hamas Bicara soal Gencatan Senjata
Sumber tersebut, mengatakan konsesi tersebut berkaitan dengan pembebasan tawanan Israel dan tuntutan Hamas agar warga yang terusir ke selatan bisa kembali ke Gaza utara.
Mereka mengatakan, mediator menyarankan kepulangan tersebut dapat dipantau oleh pasukan Arab, jika ada pasukan keamanan Israel yang nantinya akan ditarik kembali.
Namun seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters, bahwa tidak ada kemajuan signifikan yang dicapai.
-
13 April 2024: Hamas teguh menuntut gencatan senjata permanen
Pada Sabtu (13/4/2024), Hamas menolak usulan terbaru tersebut.
Kelompok ini tetap teguh pada tuntutannya untuk “gencatan senjata permanen, penarikan tentara pendudukan dari seluruh Jalur Gaza, pemulangan pengungsi ke daerah dan tempat tinggal mereka, intensifikasi masuknya bantuan dan bantuan, serta dimulainya bantuan kemanusiaan hingga rekonstruksi".
-
25 April 2024: Hamas 'serius' dengan kesepakatan tawanan
Wakil Kepala Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan kepada Al Jazeera Arab bahwa Hamas serius dalam membebaskan tawanan Israel, jika kesepakatan yang mencakup gencatan senjata permanen di Gaza tercapai.