Terpancing Jebakan Al Qassam, 3 Tentara IDF Tewas, Puluhan Luka Parah Kena Rudal F-16 di Al Mughraqa
Al Qassam merakit improvised explosive device menggunakan bom rudal F-16 Israel yang tidak meledak saat ditembakkan ke warga Palestina. 3 IDF tewas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Situs media Israel Router melaporkan 3 tentara Israel (IDF) tewas dan 11 lainnya luka-luka serius terkena ledakan di Jalur Gaza dalam sebuah penyergapan yang dilakukan Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas.
Dikutip dari Khaberni, Senin (29/4/2024), setelah Brigade Qassam membombardir daerah tersebut dengan mortir, tampak helikopter tentara Israel di koridor Netzarim di tengah Jalur Gaza.
Baca juga: Konvoi Tentara Israel Mandi Rudal Disergap Hizbullah di Ruwaisat al-Alam, IDF Sensor Jumlah Korban
Kedatangan helikopter IDF yang terdokumentasi dalam video yang beredar di media sosial itu dilaporkan untuk mengevakuasi tentara Israel yang tewas dan terluka.
Rincian Penyergapan
Sementara itu, pihak Brigade Al-Qassam mengumumkan rincian operasi penyergapan yang menewaskan tentara IDF tersebut.
Mereka menyatakan, memancing lebih dulu pasukan IDF dari divisi mekanis dan mengarahkan pasukan IDF itu ke lokasi penyergapan di Jalan Al-Sikka di Al-Mughraqa, sebuah lingkungan di Gaza tengah.
Rupanya, lokasi penyergapan sudah dipasangi ranjau menggunakan improvised explosive device (alat peledak rakitan) yang dirakit menggunakan roket jet F-16 Israel yang ditembakkan ke warga sipil Gaza tetapi tidak meledak.
Setelah ranjau meledak, Brigade Al-Qassam juga menghujani pasukan IDF itu dnegan menggunakan mortir dan tembakan lainnya.
Hujani Mortir Situs Pengintaian Israel
Serangan ini menjadi lanjutan pertempuran sengit yang masih terjadi di berbagai wilayah Jalur Gaza terlepas dari klaim Israel yang menyatakan kekuatan Hamas sudah dibongkar dan hanya menyisakan benteng terakhir di Rafah.
Sebelumnya pada Kamis (25/4/2024), Brigade Al Qassam menyatakan kalau mereka menyerang situs pengawasan dan pengintaian Israel menggunakan mortir di Jalur Gaza tengah.
Anadolu Agency melaporkan, Brigade Al-Qassam menyebutkan kalau situs Israel yang dihujani mortir itu baru didirikan untuk tujuan pengawasan dan spionase di sebelah timur daerah Juhur Al-Deek.
Belum ada komentar dari tentara Israel terkait penyerangan ini.
Baca juga: Eks-Mayor Jenderal IDF: Rafah Bisa Jadi Bencana Buat Israel, Hamas Lagi Siapkan Jebakan Penyergapan
Sniper Al-Qassam Tembak Mati Tentara Israel
Di tengah klaim Israel kalau kekuatan milisi perlawanan hanya tinggal berpusat di Rafah, Brigade Al-Qassam pada faktanya masih melakukan penyerangan fatal terhadap IDF di berbagai kawasan di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Al-Qassam baru-baru ini menerbitkan video saat-saat operasi penembak jitunya di Beit Hanoun, jalur Gaza.
Aksi seorang Sniper Al-Qassam berhasil menembak mati tentara Israel, segera setelah roboh, dia ditinggal lari oleh tentara IDF lainnya yang kocar-kacir melarikan diri.
Aksi yang dilakukan Sniper Al-Qassam itu menyasar seorang perwira di antara tentara Israel saat mereka berkumpul di utara Beit Hanoun di Jalur Gaza utara.
Sebuah aksi tembakan yang presisi mematikan, merobohkan seorang tentara Israel di Beit Hanoun.
Momen tersebut diabadikan saat peluru Penembak Jitu Brigade Al Qassam menyerang sekumpulan tentara Israel.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada Rabu malam menyiarkan dokumentasi penembakan seorang perwira tentara pendudukan Israel di utara Beit Hanoun di Jalur Gaza utara.
Baca juga: Pemuda Gaza Jadi Relawan untuk Memberi Makan dan Selamatkan Ratusan Kucing Meski dalam Bahaya Perang
Berdasarkan video yang disiarkan Al-Qassam di akun Telegramnya, operasi tersebut terjadi pada 22 April. Penembakan terhadap perwira Israel terjadi di Beit Hanoun.
Video tersebut memperlihatkan salah satu pejuang Al-Qassam memantau pergerakan sekelompok tentara zionis.
Sebelum melepaskan satu tembakan dari senapan sniper, langsung mengenai perwira Israel tersebut, yang kemudian tewas, sementara orang-orang di sekitarnya melarikan diri.
Selasa lalu, tentara pendudukan Israel mengumumkan pembunuhan seorang tentara cadangan Israel, yang meninggal karena luka serius akibat tembakan penembak jitu di Beit Hanoun di Jalur Gaza utara.
Menurut juru bicara militer Israel, tentara tersebut bernama “Salem Al-Kharbshat,” seorang tentara IDF dari Negev, ditembak oleh penembak jitu Palestina saat menyerbu Beit Hanoun.
Juru bicara tersebut mencatat bahwa tentara IDF yang tewas itu berasal dari Unit Dampak Angkatan Darat.
Perang di Jalur Gaza memasuki hari ke-202 pada Kamis (25/4/2024).
Pada Selasa tanggal 22/4/2024, Israel terus melancarkan serangan udara.
Dan pembantaian terhadap warga sipil Palestina terus berlanjut.
Jumlah korban tewas akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 34,183, dan jumlah korban luka menjadi 77,143 sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sebaliknya, jumlah korban tewas tentara Israel selama perang ini mencapai 605 orang, termasuk 260 orang sejak dimulainya operasi darat.
Jumlah tentara yang terluka sejak dimulainya perang di Gaza mencapai 3.294 orang, termasuk 1.583 orang sejak dimulainya operasi darat.
Israel Bombardir Rafah, Gaza Tengah, dan Gaza Utara
Di pihak lain, Israel juga terus menggencarkan pemboman lewat serangan udara ke Rafah sebagai persiapan penyerbuan darat IDF.
Israel, yang sudah menarik sebagain besar pasukannya, juga merespons serangan-serangan di Gaza Tengah dan Utara dengan pemboman masif lewat udara.
Serangan udara Israel menargetkan wilayah tengah dan utara Gaza pada Kamis pagi, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka pada beberapa warga Palestina, kata para saksi mata kepada Anadolu.
Perusahaan telekomunikasi Palestina, Paltel, mengatakan layanan komunikasi dan internet terputus di Gaza tengah dan selatan “karena agresi Israel yang tiada henti”.
Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap kalau helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
Lebih dari 34.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 77.300 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang, pada bulan Januari, mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(oln/khbrn/*)