TRIBUNNEWS.COM - Yordania mengatakan beberapa pemukim Israel menyerang dua konvoi bantuannya yang sedang menuju Gaza, Rabu (1/5/2024).

Konvoi tersebut sedang dalam perjalanan ke penyeberangan Beit Hanoun dan Karam Abu Salem ketika serangan terjadi.

Serangan itu mengakibatkan beberapa muatan mereka, termasuk makanan, tepung, dan kebutuhan lainnya, dibuang ke jalan.

Kementerian tersebut mengatakan, kegagalan pemerintah Israel untuk menjaga konvoi bantuan dan membiarkan serangan itu terjadi merupakan pelanggaran mencolok terhadap kewajiban hukumnya sebagai kekuatan pendudukan dan kewajibannya untuk memfasilitasi akses bantuan ke Gaza.

"Serangan tersebut dan kegagalan Israel untuk memberikan perlindungan melemahkan klaim dan komitmennya untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza melalui penyeberangan Beit Hanoun," kata Juru bicara resmi kementerian, Sufian Qudah, Rabu, dilansir The Guardian.

Qudah dengan tegas meminta pihak berwenang Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Ia juga mendesak komunitas internasional untuk mengutuk serangan tersebut dengan tegas.

Konvoi Bantuan Yordania Pertama ke Gaza

Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Pada Selasa (30/4/2024), konvoi truk pertama Yordania membawa bantuan ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Erez yang baru dibuka kembali oleh Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengawasi keberangkatan konvoi truk pertama Yordania tersebut.

Baca juga: Netzarim Membara, Dua Tentara Israel Tewas Kena Tembak Tank Sendiri, Yang Lain Kena Ranjau Al Qassam

“Di sini, di Yordania, kami melihat rute langsung dari Yordania ke Gaza utara melalui Erez. Pengiriman pertama akan berangkat hari ini,” kata Blinken kepada wartawan, Selasa, dikutip dari Anadolu Agency.

Blinken menekankan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza sambil mengakui pentingnya pembangunan tersebut.

Di sisi lain, Blinken mendesak Hamas untuk menerima proposal kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Israel.

“Sekarang ini ada pada kelompok Palestina. Tidak ada lagi penundaan, tidak ada lagi alasan. Sekaranglah waktunya untuk bertindak,'' katanya.