Populer Internasional: Perlawanan Islam di Irak Tembak Rudal ke Israel - Perang Kota di Chasov Yar
Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional, di antaranya serangan rudal Perlawanan Islam di Irak terhadap Israel.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Pangkalan militer 101 dibangun AS dengan menelan biaya lebih dari 100 juta dolar AS. Sejak tahun 2018, pangkalan ini digunakan AS untuk menargetkan militan ISIS dan Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimeen (JNIM) yang berafiliasi dengan Al Qaeda.
Militer Niger menilai kehadiran AS di wilayahnya sebagai tindakan ilegal karena mengganggu kedaulatan warga Niger, sejak saat itu junta Niger mengakhiri perjanjian militer yang mengizinkan personel AS ditempatkan di negara tersebut.
Akhirnya, Washington mulai memindahkan sebagian pasukannya di Niger dari Pangkalan Udara 101 ke Pangkalan Udara 201 di kota Agadez. Selain meninggalkan Niger, pasukan AS juga telah meninggalkan kawasan Chad.
3. Perang Kota di Chasov Yar: Pasukan Zelensky Timbun Benteng Sendiri, Kini Tak Ada Lagi Posisi Aman
Perang kota masih berlanjut di Chasov Yar atau Chasiv Yar, pasukan Rusia terus mendesak Ukraina di kota dataran tinggi itu.
Meski demikian Ukraina mengaku bahwa situasi di medan pertempuran masih dalam kendali mereka.
Juru bicara kelompok operasional-strategis pasukan "Khortitsa" Nazar Voloshin Ukraina mengatakan, pertempuran terjadi di batas kota Chasov Yar.
Voloshin mengungkapkan, musuh tidak menyerah dalam upayanya untuk merebut kota. Dia terus menghancurkan Chasov Yar dan permukiman di sekitarnya.
"Rusia berusaha mencapai ketinggian tempat kota itu berdiri dan pinggiran kota untuk menyerang Konstantinovka, Druzhkovka, Slavyansk, dan Kramatorsk dari sana,” kata Voloshin dikutip dari media online Strana, Jumat (3/5/2024).
Sementara Associates Press memberitakan bahwa tentara Ukraina sangat terdesak tapi tak bisa mundur.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-800, Menlu Inggris: Ukraina Punya Hak Serang Wilayah Rusia
4. Barat Izinkan Ukraina Menyerang Wilayah Rusia Dengan Senjata Sumbangan Sekutu
Fakta terbaru terungkap bahwa negara-negara Barat telah mengizinkan Ukraina untuk menyerangan wilayah-wilayah Rusia dengan senjata sumbangan para sekutunya.
Ukraina belum lama ini telah menerima persetujuan paket senjata asal Amerika Serikat senilai 61 miliar dolar AS atau Rp 973 triliun, sebagian besar untuk berperang dengan Rusia.
Senjata-senjata itu pun mulai dikirimkan ke Kiev sejak pekan lalu, terutama sistem pertahanan udara, seperti ATACSM dan HIMARS.