Ada Perusahaan Pemasok Senjata untuk Israel di Pameran Militer di Kuala Lumpur, Warga Malaysia Marah
Kelompok pro-Palestina menentang kehadiran Lockheed Martin dan BAE Systems, yang telah memberikan senjata kepada Israel, di pameran Kuala Lumpur
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Pertahanan Khaled Nordin mengatakan bahwa Malaysia, sebagai negara perdagangan bebas, mengizinkan semua pemain global untuk memasarkan produk dan layanan mereka.
Kementerian tidak mencampuri urusan bisnis apa pun antara perusahaan dan negara mana pun.
“Hubungan antara beberapa produsen pertahanan global dan negara-negara tertentu adalah urusan bisnis dan Malaysia tidak akan terlibat,” kata Khaled dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook-nya pada Selasa pagi.
“Pameran ini tidak memihak atau menguntungkan negara atau perusahaan mana pun.”
DSA diselenggarakan oleh perusahaan Malaysia.
Acara tahun ini secara resmi didukung oleh kementerian pertahanan dan dalam negeri sebagai mitra strategis.
Sementara itu, Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad mengatakan:
“Memang benar mereka pernah menghadiri pameran sebelumnya. Namun situasinya kali ini luar biasa dan genosida Zionis terhadap Palestina sangat kejam dan tanpa sedikit pun rasa kemanusiaan,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Mahathir, yang sudah lama mengkritik Israel dan musuh politik Anwar, pernah dituduh antisemitisme di masa lalu.
Aksi protes hari ini, yang diselenggarakan oleh Sekretariat Solidaritas Palestina – sebuah koalisi yang terdiri dari puluhan partai politik, kelompok masyarakat sipil dan gerakan pemuda – juga menargetkan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya, yakni L3Harris dan Colt’s Manufacturing.
Perusahaan lain yang menjadi sasaran para pengunjuk rasa termasuk perusahaan AS Leupold dan Shield AI, Aimpoint Swedia, konglomerat Eropa MBDA, dan perusahaan pertahanan Italia Leonardo.
Baca juga: Temui Wakil PM Qatar, Anwar Ibrahim Tegaskan Komitmen Malaysia Bantu Warga Palestina
Anwar Ibrahim tidak merespons kritik tersebut saat membuka pameran pada hari Senin.
Ia tampak menghabiskan waktu berjam-jam berkeliling acara tersebut, mengunjungi stan dan paviliun yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan dan negara-negara yang berpartisipasi termasuk Iran, Pakistan, Italia, Spanyol, Turki dan Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Anwar mengatakan para peserta pameran berkumpul dengan visi bersama untuk memperkuat perdamaian dan keamanan global melalui kolaborasi dan inovasi.
"Kami berkumpul tidak hanya sebagai perwakilan negara kami, namun sebagai mitra dalam upaya kolektif untuk mengatasi tantangan-tantangan mendesak terkait pertahanan dan keamanan di zaman kita,” ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)