Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Nuklir Dunia IAEA Kunjungi Iran, Ketegangan dengan PBB Ikut jadi Topik Bahasan

Grossi diagendakan melakukan pembicaraan dengan pejabat-pejabat senior Iran, termasuk dengan kepala AEOI Mohammad Eslami dan Menlu Iran

Penulis: Bobby W
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Badan Nuklir Dunia IAEA Kunjungi Iran, Ketegangan dengan PBB Ikut jadi Topik Bahasan
Dokumen IRNA
Dirjen Badan Nuklir Dunia (IAEA) Rafael Grossi Disambut oleh Jubir Badan Nuklir Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi, di Teheran, senin (6/5/2024) 

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga menyatakan, Iran tinggal berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan lagi, karena memiliki cukup uranium untuk mengembangkan bom nuklir.

Para pejabat rezim Iran, khususnya dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah meningkatkan peringatan mereka akan terjadinya ledakan nuklir Iran, yaitu produksi bom nuklir.

Diskusi terbuka yang dilakukan Iran menandakan perubahan dalam kebijakan nuklir Iran agar masyarakat dalam dan luar negeri menganggap senjata nuklir Iran tidak lagi tabu.

Mengutip dari JNS, peringatan Iran akan mengubah doktrin nuklirnya dari sipil menjadi militer bisa saja terjadi.

Terusannya, Pemerintah juga akan bertindak untuk mengembangkan senjata nuklir.

Beberapa pejabat yang tak menampik analisis tersebut juga mengeluarkan peringatan.

Yakni datang dari Brigjen IRGC Jenderal Ahmad Haq Taleb, yang bertanggung jawab atas keamanan fasilitas nuklir Iran, kemudian Javad Karimi Ghadossi, anggota Komite Keamanan Nasional di Majlis, parlemen Iran.

Berita Rekomendasi

Lalu Abdallah Ganji, anggota dewan informasi pemerintah, Saeed Lilaz aktivis reformis yang menjabat sebagai penasihat Presiden Iran Mohammad Khatami (1997-2005), dan Mahmoud Reza Aghamiri, rektor Universitas Beheshti dan juga seorang ilmuwan nuklir.

Sementara itu, sejumlah peringatan dan ancaman terlontar dari para pejabat hingga pemerhati militer Timur Tengah tentang bahaya ledakan nuklir Iran.

Hal ini muncul sejak serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel pada tanggal 14 April 2024 disebut sebagai “Janji Sejati” oleh rezim Iran.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga menyatakan, Iran tinggal berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan lagi, karena memiliki cukup uranium untuk mengembangkan bom nuklir.

Para pejabat rezim Iran, khususnya dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah meningkatkan peringatan mereka akan terjadinya ledakan nuklir Iran, yaitu produksi bom nuklir.

Diskusi terbuka yang dilakukan Iran menandakan perubahan dalam kebijakan nuklir Iran agar masyarakat dalam dan luar negeri menganggap senjata nuklir Iran tidak lagi tabu.

Mengutip dari JNS, peringatan Iran akan mengubah doktrin nuklirnya dari sipil menjadi militer bisa saja terjadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas