Badan Nuklir Dunia IAEA Kunjungi Iran, Ketegangan dengan PBB Ikut jadi Topik Bahasan
Grossi diagendakan melakukan pembicaraan dengan pejabat-pejabat senior Iran, termasuk dengan kepala AEOI Mohammad Eslami dan Menlu Iran
Penulis: Bobby W
Editor: Garudea Prabawati
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga menyatakan, Iran tinggal berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan lagi, karena memiliki cukup uranium untuk mengembangkan bom nuklir.
Para pejabat rezim Iran, khususnya dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah meningkatkan peringatan mereka akan terjadinya ledakan nuklir Iran, yaitu produksi bom nuklir.
Diskusi terbuka yang dilakukan Iran menandakan perubahan dalam kebijakan nuklir Iran agar masyarakat dalam dan luar negeri menganggap senjata nuklir Iran tidak lagi tabu.
Mengutip dari JNS, peringatan Iran akan mengubah doktrin nuklirnya dari sipil menjadi militer bisa saja terjadi.
Terusannya, Pemerintah juga akan bertindak untuk mengembangkan senjata nuklir.
Beberapa pejabat yang tak menampik analisis tersebut juga mengeluarkan peringatan.
Yakni datang dari Brigjen IRGC Jenderal Ahmad Haq Taleb, yang bertanggung jawab atas keamanan fasilitas nuklir Iran, kemudian Javad Karimi Ghadossi, anggota Komite Keamanan Nasional di Majlis, parlemen Iran.
Lalu Abdallah Ganji, anggota dewan informasi pemerintah, Saeed Lilaz aktivis reformis yang menjabat sebagai penasihat Presiden Iran Mohammad Khatami (1997-2005), dan Mahmoud Reza Aghamiri, rektor Universitas Beheshti dan juga seorang ilmuwan nuklir.
Sementara itu, sejumlah peringatan dan ancaman terlontar dari para pejabat hingga pemerhati militer Timur Tengah tentang bahaya ledakan nuklir Iran.
Hal ini muncul sejak serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel pada tanggal 14 April 2024 disebut sebagai “Janji Sejati” oleh rezim Iran.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga menyatakan, Iran tinggal berminggu-minggu, bukan berbulan-bulan lagi, karena memiliki cukup uranium untuk mengembangkan bom nuklir.
Para pejabat rezim Iran, khususnya dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah meningkatkan peringatan mereka akan terjadinya ledakan nuklir Iran, yaitu produksi bom nuklir.
Diskusi terbuka yang dilakukan Iran menandakan perubahan dalam kebijakan nuklir Iran agar masyarakat dalam dan luar negeri menganggap senjata nuklir Iran tidak lagi tabu.
Mengutip dari JNS, peringatan Iran akan mengubah doktrin nuklirnya dari sipil menjadi militer bisa saja terjadi.