AS akan Tunda Pasokan Senjata ke Israel jika IDF Serang Rafah secara Besar-besaran
AS diduga akan menunda pasokan senjata ke Israel jika Israel nekat menyerang Rafah secara besar-besaran yang berisiko membunuh pengungsi Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Suci BangunDS
Menurut laporan itu, Israel memberi tahu AS bahwa mengendalikan Rafah akan memberikan tekanan terhadap kepemimpinan Hamas terkait masalah pembebasan tahanan.
Pada Selasa (7/5/2024), Israel kembali melakukan serangan ke Rafah setelah tawaran dalam proposal gencatan senjata dari Mesir dan Qatar yang disetujui Hamas tidak memenuhi tuntutan Israel.
Pada Rabu (8/5/2024), Israel mengumumkan kendali penuh atas Rafah dari sisi Palestina dan akan menyelesaikan serangannya.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.789 jiwa dan 78.204 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (8/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel