Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UN Women: Gempuran Tank Israel ke Rafah Bahayakan 700.000 Nyawa Wanita dan Anak-Anak Palestina

Serangan tank Israel yang membombardir kawasan Rafah Gaza membahayakan nyawa 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in UN Women: Gempuran Tank Israel ke Rafah Bahayakan 700.000 Nyawa Wanita dan Anak-Anak Palestina
AFP/-
Pengungsi Palestina di Rafah di Jalur Gaza selatan membawa barang-barang mereka saat mereka pergi menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel pada 6 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM – Gempuran tank Israel yang membombardir kawasan Rafah Gaza membahayakan nyawa 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina yang berlindung di wilayah tersebut.

Pernyataan tersebut dilontarkan Badan PBB untuk Perempuan (UN Women) tepat setelah militer Israel mulai melakukan serangan darat di Rafah.

"Operasi darat Israel hanya membuat situasi di Rafah semakin kritis," kata badan PBB tersebut, dikutip dari Al Arabiya.

"Apabila serangan terus dilakukan risiko kematian dan cedera di antara 700.000 perempuan dan anak perempuan di Rafah akan meningkat, karena mereka tidak punya tempat untuk melarikan diri dari pemboman dan pembunuhan," tambahnya.

UN Women mencatat sejak invasi dimulai pada Oktober tahun lalu, lebih dari 10.000 perempuan dilaporkan telah terbunuh.

Termasuk 6.000 ibu yang meninggalkan 19.000 anak yatim piatu.

Tak hanya itu, berdasarkan data survei yang dihimpun UN Woman 93 persen responden perempuan mengatakan mereka merasa tidak aman di dalam rumah atau di lokasi pengungsian.

Berita Rekomendasi

Lebih dari 80 persen wanita melaporkan perasaan depresi.

Sementara 66 persen mengatakan mereka tidak bisa tidur, dan lebih dari 70 persen mengatakan mereka semakin cemas dan mengalami mimpi buruk.

"Perempuan dan anak perempuan di Rafah, seperti halnya di wilayah Gaza lainnya, terus-menerus berada dalam keputusasaan dan ketakutan," kata Direktur Eksekutif UN Women, Sima Bahous.

"Invasi darat akan menjadi eskalasi yang tak tertahankan yang berisiko membunuh ribuan warga sipil dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi lagi," tambah Bahous.

Baca juga: 4 Mortir 2 Roket Serang Israel, IDF Cium Persembunyian Hamas di Rafah: Kami Akan Terus Beroperasi

Perbatasan Rafah Ditutup

Pasca Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menginstruksikan warga Palestina untuk meninggalkan Rafah dan beralih ke Muwasi, perbatasan antara Palestina dan Mesir, Rafah mulai ditutup.

Tak lama dari itu tank-tank Israel mulai memasuki wilayah selatan Palestina.

Menurut seorang pejabat keamanan Palestina yang tidak disebutkan namanya, tank-tank Israel mencapai jarak 200 meter dari terminal Penyeberangan Rafah, yang berada tepat di perbatasan Mesir.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas