Israel Kesal, Joe Biden Setop Kirim Senjata AS setelah Serangan IDF di Rafah
Israel kesal saat AS mengatakan akan menghentikan pengiriman senjata jika Israel nekat menyerang Rafah, tempat 1,5 juta warga Palestina mengungsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
![Israel Kesal, Joe Biden Setop Kirim Senjata AS setelah Serangan IDF di Rafah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-amerika-serikat-joe-biden-dan-perdana-menteri-pm-israel-benyamin-netanyahu.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Israel merasa tidak terima dengan ancaman sekutu dekatnya, Amerika Serikat (AS), yang akan menangguhkan pengiriman senjata ke Israel jika nekat menyerang Rafah, Jalur Gaza selatan yang menampung 1,5 juta rakyat Palestina yang mengungsi dari agresi Israel.
Dalam pertemuan para pejabat Israel dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pekan lalu Israel mengklaim serangan Rafah adalah satu-satunya jalan mengalahkan Hamas.
Para pemimpin Israel telah lama menganggap Rafah sebagai benteng terakhir Hamas.
"Israel memberi tahu AS bahwa mengendalikan Rafah akan memberikan tekanan terhadap kepemimpinan Hamas untuk membebaskan sandera," lapor Axios, Rabu (8/5/2024).
Namun, AS tidak setuju dan menentang rencana tersebut meski tidak menganggap serangan di Rafah adalah garis merah bagi Israel.
AS Setop Kirim Senjata ke Israel setelah IDF Serang Rafah
Presiden AS, Joe Biden, memperingatkan bahwa AS akan menghentikan pengiriman senjata tertentu ke Israel jika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) nekat memasuki Rafah.
“Jika Israel memasuki Rafah, saya tidak akan memberinya senjata yang digunakan secara historis untuk mengatasi masalah ini," kata Joe Biden dalam pidatonya, Rabu (8/5/2024).
“Kami tidak akan memberikan senjata dan peluru artileri kepada Israel,” lanjutnya.
Ia mengatakan Israel tidak akan menerima senjata AS, yang mungkin akan digunakan untuk menyerang rakyat Palestina di Rafah.
“Israel tidak akan menerima dukungan kami jika mereka memasuki wilayah berpenduduk di Rafah," ujarnya.
Baca juga: World Central Kitchen Berhenti Beroperasi usai Israel Bombardir Rafah, Palestina Terancam Kelaparan
“Bom yang diberikan Amerika kepada Israel dan kini dihentikan digunakan untuk membunuh warga sipil,” lanjutnya.
Ia mengatakan sudah memberitahu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa AS tidak akan mendukung serangan Israel di Rafah.
"Saya sudah jelaskan kepada Netanyahu dan Dewan Perang Israel bahwa mereka tidak akan mendapat dukungan kami jika mereka memasuki pusat populasi di Rafah," katanya.
Meski demikian, Joe Biden tidak meninggalkan sekutunya tersebut dan memastikan tetap mendukung pertahanan Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.