Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Houthi Klaim Telah Hancurkan 112 Kapal Musuh yang Nekat Melintas di Laut Merah, Janji Makin Agresif

Selain menyebabkan kerusakan, serangan rudal yang dilakukan Houthi juga telah berhasil membuat Kapal AS, Inggris dan Israel boncos.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Houthi Klaim Telah Hancurkan 112 Kapal Musuh yang Nekat Melintas di Laut Merah, Janji Makin Agresif
X
Cuplikan video yang dirilis Houthi ketika menargetkan kapal AS di Laut Merah pada 29 April 2024 lalu. AS dan Inggris membalasnya dengan meluncurkan serangan udara ke Hodeidah, Yaman, pada Selasa (30/4/2024) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, YAMAN - Houthi, milisi sayap kanan Iran mengklaim bahwa pihaknya telah berhasil menargetkan serangan ke 112 kapal kargo Israel, Amerika, dan Inggris yang melintas di sekitar Laut Merah dan Teluk Aden sejak 7 bulan terakhir tepatnya pada November 2023.

“Operasi di front Yaman terus menargetkan kapal-kapal AS, Israel, dan Inggris yang terkait dengan musuh Israel. Kapal yang menjadi sasaran pasukan kami saat ini telah mencapai 112 kapal,” jelas pemimpin kelompok tersebut, Abdul-Malik al-Houthi dikutip dari Anadolu.

Klaim tersebut diumumkan Kelompok Houthi Yaman dalam siaran televisi Al-Masirah, Pimpinan Houthi mengatakan total kapal Israel dan sekutunya yang rusak akibat serangan Houthi melonjak usai kelompok sayap kanan Iran ini mulai mengintensifkan tembakan ke kapal kargo milik musuhnya.

Baca juga: Mata-mata Israel-AS Ditangkap, Ketahuan Lacak Posisi Houthi sebelum Jet AS Ngebom Yaman

Bahkan baru-baru ini juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan kelompoknya berhasil menyerang kapal kargo berbendera Panama asal AS yakni MSC Diego dan MSC Gina menggunakan rudal balistik dan pesawat tak berawak di Teluk Aden.

Selain menyebabkan kerusakan, serangan rudal yang dilakukan Houthi juga telah berhasil membuat Kapal AS, Inggris dan Israel boncos, lantaran ketiga kapal ini harus menanggung lonjakan biaya premi atau asuransi yang naik mencapai 50 persen.

Lonjakan tarif terjadi usai angkatan bersenjata Houthi Yaman terus menargetkan ketiga kapal itu, alasan ini yang membuat perusahaan asuransi menjatuhkan tarif premi lebih mahal mencapai ratusan ribu dolar AS untuk kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan AS, Inggris, dan Israel.

BERITA REKOMENDASI

“Kapal yang memiliki hubungan dengan Amerika Serikat, Inggris, atau 'Israel' akan dikenakan tarif yang lebih tinggi sekitar 20 hingga 50 persen, lebih banyak dibandingkan kapal lain yang berlayar di Laut Merah,” jelas David Smith, kepala broker asuransi McGill and Partners dikutip dari Almayadeen.

Adapun konflik ini pertama kali pecah pada November lalu tepatnya setelah Houthi, milisi sayap kanan Iran membombardir rudal ke kapalkapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Pejabat Houthi beranggapan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 34.000 jiwa.

Houthi menyebut angkah ini sebagai kampanye solidaritas untuk Palestina dan menentang perang Israel di Gaza.

Houthi Intensifkan Serangan

Panglima militan Houthi mendesak semua pasukannya untuk mengintensifkan serangan ke kapal kargo milik musuhnya yakni Israel yang nekat di melintas di sekitar Samudera Hindia dan Laut Merah.

Tak tangung -tanggung untuk meningkatkan kekuatan tempur pasukan militer Iran baru-baru ini memperkenalkan senjata tempur baru yang merupakan versi upgrade dari sistem pertahanan udara jarak jauh Bavar-373.

Baca juga: Houthi Luncurkan Eskalasi Tahap Keempat, Targetkan Semua Kapal Menuju Israel

Bavar-373 sendiri merupakan sistem pertahanan udara canggih yang telah digunakan Angkatan Bersenjata Iran untuk menghalau musuh sejak tahun 2019.

Namun baru-baru ini senjata Bavar-373 diupgrade ke versi terbaru dengan menyematkan elemen rudal rudal Sayyad series yang menjadi ujung tombak eksekutor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas