Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Janji Bakal Beri Data Rahasia ke Netanyahu, Jalan Ninja Biden Lindungi Rafah dari Gempuran Israel

Joe Biden tengah melobi pemerintah Israel, menawarkan data rahasia yang dapat membantu menemukan pemimpin gerakan Palestina Hamas.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in AS Janji Bakal Beri Data Rahasia ke Netanyahu, Jalan Ninja Biden Lindungi Rafah dari Gempuran Israel
khaberni/HO
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tengah melobi pemerintah Israel, menawarkan data rahasia yang dapat membantu menemukan pemimpin gerakan Palestina Hamas.

Informasi ini diungkap oleh Surat kabar The Washington Post, dalam catatanya sumber kepercayaan The Washington Post yang enggan disebutkan namanya mengungkap bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menawarkan sejumlah data rahasia kepada Israel.

Tawaran itu diberikan AS sebagai imbalan agar Israel membatalkan operasi militer skala penuh ke Kota Rafah yang menjadi rumah bagi 1,2 juta pengungsi Palestina.

Untuk meyakinkan Netanyahu, pejabat Washington bahkan telah melobi pemerintah Kairo untuk menutup terowongan yang melintasi perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza di wilayah Rafah, yang digunakan Hamas untuk mengisi kembali pasokan militer sebagaimana dikutip dari The Times Of Israel.

Tawaran ini merupakan jalan ninja AS agar PM Benjamin Netanyahu berhenti memerintahkan pasukannya untuk melakukan invasi besar-besaran ke Rafah, setelah sebelumnya Pemerintah Joe Biden berhenti mengirimkan senjata ke Israel berupa 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg).

Kendati penangguhan dapat membuat hubungan Israel dan AS renggang, namun Biden berdalih penangguhan perlu dilakukan mengantisipasi apabila bom kiriman AS akan dipakai untuk menyerang wilayah padat penduduk Rafah yang saat ini menampung jutaan pengungsi.

Rafah Jadi Kota Hantu

Berita Rekomendasi

“Pemerintahan Biden dilaporkan telah menawarkan untuk memberi Israel informasi intelijen sensitif jika mereka setuju untuk menunda operasi militer besar yang telah lama dijanjikan di Kota Rafah paling selatan di Gaza,” jelas sumber kepercayaan The Washington Post.

Selain menawarkan informasi rahasia yang dapat membantu menangkap pimpinan Hamas, Joe Biden juga berjanji akan membantu Israel menemukan terowongan tersembunyi kelompok Hamas yang ada di bawah tanah Gaza.

Laporan tersebut mengatakan bahwa pemerintah AS juga menawarkan bantuan untuk mendirikan tenda-tenda besar bagi warga Palestina yang dievakuasi dari Rafah, dan membantu membangun infrastruktur untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Baca juga: IDF Bawa Pasukan Buldozer ke Khan Yunis, Qassam Bertahan Mati-matian di Rafah, Hamas: Kuburan Israel

Militer Israel mengatakan 10 proyektil telah diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area menuju Kerem Shalom yang merupakan tempat keluar masuknya truk bantuan kemanusiaan.

Serangan ini yang kemudian memaksa 80.000 orang berbondong-bondong meninggalkan Rafah demi menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Mereka dengan susah payah meninggalkan Rafah, bahkan selama tiga hari terakhir, arus orang yang berjalan kaki atau menggunakan kendaraan hingga menimbulkan kemacetan.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, Mossad Israel Akui Terkejut atas Serangan Hamas

Para pengungsi meninggalkan distrik itu dengan kondisi mengenaskan, kelaparan, kehausan, dan kebingungan.

Migrasi massal membuat Rafah yang dulunya ramai dihuni jutaan pengungsi kini sepi bak kota hantu.

Sebanyak 300.000 pengungsi dilaporkan telah meninggalkan Rafah dalam tiga hari terakhir, meski begitu masih ada lebih banyak lagi yang terjebak di daerah-daerah yang tidak dapat dievakuasi karena intensitas pengeboman dan kekuatan militer Israel yang ekstrem.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas