Tolak Kebijakan Biden yang Terus Dukung Israel, Staf Yahudi di Pemerintahan AS Mundur dari Jabatan
Seorang pejabat politik Yahudi-Amerika mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Dalam Negeri pada Rabu (15/5/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat politik Yahudi-Amerika mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Dalam Negeri pada Rabu (15/5/2024).
Alasan asisten khusus kepala staf di Departemen Dalam Negeri AS, Lily Grenberg Call mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan Amerika yang terus berlanjut kepada Israel atas perang di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam surat pengunduran dirinya, Lulu mengatakan dirinya tidak sampai hati apabila terus-terusan mengikuti kebijakan Biden dalam mengdukung Israel.
"Dengan hati nurani saya tidak dapat lagi terus mewakili pemerintahan ini di tengah-tengah kepemimpinan Presiden Biden, bencana, dukungan berkelanjutan terhadap genosida Israel di Gaza," tulis Lily, dikutip dari Middle East Eye.
Lily, yang merupakan seorang Yahudi, juga mengecam komentar yang dibuat Biden sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober.
Menurutnya, pada keyakinan yang ia yakin, tidak memperbolehkan adanya kekerasan, penindasan dan harus melawan ketidakadilan.
“Apa yang saya pelajari dari tradisi Yahudi saya adalah bahwa setiap kehidupan sangat berharga. Bahwa kita wajib membela mereka yang menghadapi kekerasan dan penindasan, dan mempertanyakan otoritas ketika menghadapi ketidakadilan,” katanya.
Sebelum menjabat sebagai kepala staf di Departemen Dalam Negeri AS, Lily pernah mengerjakan kampanye kepresidenan utnuk Wakil Presiden Kamala Harris.
Kemudian pada tahun 2020, Lily mengikuti kampanye kepresidenan Joe Biden.
Hingga akhirnya ia mendapatkan posisinya saat ini yang menurutnya adalah pekerjaan yang sangat ia inginkan.
Selama bekerja di Departemen Dalam Negeri, Lily mengaku sanga senang.
Banyak hal yang menginspirasi dirinya.
Baca juga: AS Janji Bakal Beri Data Rahasia ke Netanyahu, Jalan Ninja Biden Lindungi Rafah dari Gempuran Israel
"Saya sangat senang bergabung dengan Departemen Dalam Negeri karena saya terinspirasi oleh rekam jejak prinsip Anda dalam memperjuangkan tujuan-tujuan progresif, selain peran Anda sebagai perempuan Pribumi yang memimpin Departemen yang secara historis merugikan komunitas Pribumi, dan potensi yang dimilikinya untuk melakukan reparasi. , rekonsiliasi, dan penyembuhan," jelasnya.
Namun sayangnya, dengan kebijakan Biden yang terus mendukung Israel melakukan genosida di Gaza membuatnya kecewa.
Hingga ia memutuskan mengundurkan diri.
Ini bukan pertama kalinya pejabat pemerintahan AS yang memilih untuk mundur lantaran kecewa dengan negaranya sendiri.
Sebelumnya, mantan perwira Angkatan Darat AS juga mengundurkan diri karena menolak peperangan di Gaza.
Pengunduran diri tersebut terjadi di tengah kemarahan yang meluas di Washington atas dukungan Biden terhadap Israel.
Konflik Palestina vs Israel
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut.
Saat ini, korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah mencapai lebih dari 35.200 warga Palestina.
Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Lebih dari 79.200 warga Palestina mengalami luka-luka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur.
Hal ini menyebabkan 85 persen penduduk di Jalur Gaza harus mengungsi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Joe Biden, Konflik Palestina vs Israel