Serangan Langka Israel Tewaskan Komandan Brigade Jenin, Warga Kota Mogok Massal di Tepi Barat
Times of Israel melansir, serangan udara jet Israel ke lokasi pengeboman di Jenin ini termasuk hal yang langka. Komandan Brigade Jenin tewas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Serangan Langka Israel Tewaskan Komandan Brigade Jenin, Warga Kota Mogok Massal di Tepi Barat
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, Jumat (17/5/2024) malam dilaporkan menewaskan pemimpin Brigade Jenin, sayap militer gerakan perlawanan PIJ, Islam Khamaysi.
Menurut pernyataan dari militer Israel (IDF) dan Shin Bet Sabtu (18/5/2024) pagi, serangan udara di Jenin itu menargetkan ruang komando milik jaringan perlawanan lokal
Islam Khamaysi disebut Israel sebagai dalang dari di balik pembunuhan seorang warga Israel pada Mei 2023.
Baca juga: Tentara Israel Serbu 8 Kota Tepi Barat, Obrak-abrik Money Changer, IDF Dipukul Mundur di Nablus
Times of Israel melansir, serangan udara jet Israel ke lokasi pengeboman di Jenin ini termasuk hal yang langka.
"Lusinan serangan pesawat tak berawak telah dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel di Tepi Barat – sebagian besar di tengah bentrokan – sejak tanggal 7 Oktober, namun serangan pada hari Jumat, yang dilakukan oleh jet tempur, jarang terjadi di wilayah tersebut," tulis laporan tersebut.
Pemimpin Brigade Jenin, Islam Khamayseh, dicari IDF karena tuduhan keterlibatannya dalam serangkaian serangan, termasuk penembakan di dekat pemukiman Hermesh pada Juni 2023 silam.
Saat itu, seorang warga Israel bernama Meir Tamari terbunuh. Serangan lain di daerah tersebut juga melukai empat orang tentara IDF dan satu warga sipil.
Pernyataan IDF soal terbunuhnya Islam Khamaysi menyatakan, serangan menyasar ruang komando perlawanan yang tengah merencanakan aksi serangan ke Israel.
"Jet tempur dan helikopter serang IDF menargetkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai “ruang perang operasional” oleh jaringan perlawanan Jenin," kata pernyataan IDF itu.
Mereka menambahkan kalau beberapa pria bersenjata berkumpul di ruang komando ketika serangan terjadi, termasuk mereka yang terlibat dalam beberapa serangan penembakan di daerah Jenin tahun lalu.
"Anggota jaringan tersebut merencanakan serangan tambahan dalam waktu dekat," kata pernyataan itu, sambil juga menerbitkan rekaman serangan udara tersebut.
Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengatakan delapan orang lainnya yang terluka dalam serangan itu berada dalam kondisi stabil dan menerima perawatan di rumah sakit.
Khamayseh dipuji dalam postingan di media sosial sebagai komandan batalion Jenin di Brigade Al-Quds, sayap bersenjata kelompok perlawanan Jihad Islam Palestina (PIJ).
Militer Israel mengatakan lokasi yang menjadi sasaran adalah “infrastruktur perlawanan yang berbahaya,”.
"Serangan udara tersebut dilakukan untuk menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh pria bersenjata yang terlibat dalam melancarkan serangan teror di wilayah Jenin dan wilayah Israel,” sambung pernyataan tersebut.
Mogok Massal
Video di media sosial yang diunggah pada Jumat malam dan Sabtu pagi menunjukkan kerumunan pria Palestina, beberapa di antaranya bersenjata, berjalan di jalan Jenin sebagai bagian dari pawai pemakaman Khamayseh.
Brigade Al-Quds, cabang militer PIJ, mengonfirmasi kematian Islam Khamaisi dengan menyatakan, "Kemartiran salah satu pemimpin Brigade Jenin, yang terbunuh akibat serangan pendudukan Israel di kamp Jenin."
"Sebagai reaksi pembunuhan tersebut, penduduk kota dan kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki mengumumkan, pada Sabtu, sebuah pemogokan menyeluruh sebagai bentuk berduka atas jiwa pemimpin Brigade Jenin, Islam Khamaysi," tulis Khaberni.
IDF telah mengintensifkan serangannya hampir setiap hari di Tepi Barat setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, dalam operasi yang bertujuan untuk membubarkan kelompok perlawanan Palestina.
Sejak 7 Oktober, tentara IDF telah menangkap sekitar 4.000 warga Palestina yang dicari di seluruh Tepi Barat, termasuk lebih dari 1.700 orang yang berafiliasi dengan Hamas.
Menurut Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina, lebih dari 490 warga Palestina di Tepi Barat telah terbunuh dalam kurun waktu tersebut.
Berdasarkan perkiraan militer Israel, sebagian besar dari mereka yang terbunuh sejak tanggal 7 Oktober ditembak selama bentrokan di tengah penggerebekan penangkapan, dan banyak dari mereka, menurut data yang dilihat oleh The Times of Israel, dipersenjatai dengan senjata api atau alat peledak.
IDF juga mengetahui kalau ada setidaknya ada tiga kasus pembunuhan warga Palestina yang sebenarnya tidak terlibat (dalam penyerangan apapun) oleh tentara Israel dalam beberapa bulan terakhir.
IDF juga mengklaim, beberapa kasus pembunuhan warga Palestina oleh pemukim Israel masih dalam penyelidikan.
(oln/khrbn/toif/YA/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.