4 Pertanyaan setelah Meninggalnya Ebrahim Raisi, Apa Bedanya Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran?
Siapa yang akan memimpin Iran setelah kematian Ebrahim Raisi? Berikut 4 pertanyaan seputar meninggalnya Presiden Iran dalam kecelakaan helikopter.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang akan menggantikannya dalam menjalankan pemerintahan.
Ebrahim Raisi sebenarnya diharapkan menggantikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang kini sudah berusia 85 tahun.
Kini, kematiannya juga berdampak pada masa depan salah satu posisi paling berkuasa di Timur Tengah tersebut.
Berikut 4 pertanyaan yang muncul setelah meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi.
1. Apa bedanya Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) dan Presiden dalam pemerintahan Iran?
Mengutip Time.com, Pemimpin Tertinggi, juga dikenal dengan istilah Velayat-e Faqih dalam teologi Islam Syiah, adalah penguasa tertinggi di Iran dan bertanggung jawab untuk membuat semua keputusan besar mengenai negara.
Pemimpin Tertinggi adalah sebuah jabatan yang dibuat setelah Revolusi Islam 1979.
Pemimpin Tertinggi juga merupakan kepala negara dan panglima tertinggi Iran.
Hanya laki-laki yang diperbolehkan untuk dipertimbangkan mengisi jabatan ini.
Berdasarkan jenis hukum Islam yang diterapkan di Iran, jabatan Pemimpin Tertinggi tersebut harus diberikan kepada teolog Syiah tingkat tinggi yang setidaknya harus bergelar Ayatollah, walaupun masih diperdebatkan apakah Khamenei sendiri pernah mencapai tingkat tersebut.
Sementara itu, presiden di Iran adalah kepala cabang eksekutif negara tersebut.
Presiden Iran dipilih melalui proses pemilu yang diawasi ketat setiap empat tahun.
Baca juga: Lokasi Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Masih Masuk Wilayah Iran
Presiden mengendalikan pemerintahan.
Bergantung pada latar belakang dan kekuatan politik orang tersebut, presiden dapat mempunyai pengaruh besar terhadap kebijakan negara dan perekonomian.
2. Apa yang terjadi sekarang setelah kematian presiden?
Berdasarkan konstitusi Iran, setelah presiden meninggal, wakil presiden akan mengambil alih kepemimpinan sementara.