Mahmoud Ahmadinejad, Sosok Populis Iran yang Bikin Israel Ketakutan Bakal Gantikan Ebrahim Raisi
Israel mengkhawatirkan sosok pengganti Ebrahim Raisi. Kembalinya Mahmoud Ahmadinejad, Presiden ke-6 Iran, serta dianggap musuh berbahaya Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Ahmad Saborjhian, adalah seorang pandai besi.
Saat keluarganya pindah dari Aradan ke Teheran pada 1957, Ahmad mengganti nama keluarganya menjadi Ahmadinejad.
Ahmadinejad menghabiskan masa kecil dan remajanya di Teheran, kemudian melanjutkan pendidikan tingginya mempelajari teknik sipil di Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) pada 1976.
Sebagai mahasiswa, Ahmadinejad termasuk pemuda yang aktif berorganisasi.
Dia bahkan menjadi salah satu penggerak aksi demonstrasi selama berlangsungnya Revolusi Iran pada 1978-1979.
Ahmadinejad juga bergabung dengan kelompok milisi bentukan Ayatollah Ruhollah Khomeini, Korps Garda Revolusi Islam Iran. Dia bahkan turut dalam Perang Irak Iran (1980-1988).
Setelah menyelesaikan masa tugasnya di kelompok milisi, pada 1986, Ahmadinejad melanjutkan pendidikan di IUST dan meraih gelar doktor untuk teknik dan perencanaan transportasi.
Pada 1989, dia bergabung dengan IUST dan menjadi salah satu pengajar di kampus tersebut.
Terjun ke Politik
Ahmadinejad mulai mengabdi di pemerintahan setelah dia ditunjuk sebagai gubernur di kota Maku dan Khoy, di Provinsi Azerbaijan Barat.
Pada 1993, dia dipercaya menjadi penasihat di kementerian kebudayaan dan pendidikan tinggi.
Ahmadinejad kemudian ditunjuk menjadi gubernur untuk Provinsi Ardabil, yang baru dibentuk.
Dia menjabat hingga 1997 dan setelahnya kembali menjadi pengajar di IUST.
Ahmadinejad membantu berdirinya partai Pengembang Islam Iran yang mengedepankan agenda populis dan ingin menyatukan faksi konservatif.
Partai itu memenangkan pemilihan dewan kota di Teheran pada Februari 2003.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.