Sinyal dari Helikopter Presiden Iran yang Jatuh Sudah Terdeteksi, Panglima IRGC Pimpin Pencarian
Sinyal dilaporkan telah terdeteksi oleh angkatan bersenjata dari helikopter dan telepon seluler anggota awak pesawat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, jatuh di pegunungan barat laut Iran pada Minggu (19/5/2024).
Insiden ini memicu operasi penyelamatan besar-besaran di hutan yang diselimuti kabut.
Sinyal dilaporkan telah terdeteksi oleh angkatan bersenjata dari helikopter dan telepon seluler anggota awak pesawat.
“Kami sekarang bergerak menuju wilayah tersebut dengan seluruh kekuatan militer dan saya berharap kami dapat memberikan kabar baik kepada masyarakat,” kata Asghar Abbasgholizadeh, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Azerbaijan Timur, dilansir Al Jazeera.
“Daerah tersebut tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung lebih banyak pasukan," jelasnya.
Kini, Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami telah tiba di lokasi umum kecelakaan untuk membantu memimpin upaya pencarian dan penyelamatan.
Pertemuan manajemen krisis sedang berlangsung dengan para komandan tertinggi IRGC, menteri, wakil presiden pertama dan pejabat lokal, menurut media pemerintah.
Sedang Lakukan Perjalanan
Presiden Iran Ebrahim Raisi sedang melakukan perjalanan di provinsi Azerbaijan Timur Iran.
Raisi berada di perbatasan dengan Azerbaijan pada Minggu pagi untuk meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Bendungan tersebut merupakan bendungan ketiga yang dibangun kedua negara di Sungai Aras.
Baca juga: 9 Info Terbaru Helikopter Presiden Iran Jatuh, Dugaan Penyebab hingga Kondisi Ebrahim Raisi
Kunjungan tersebut dilakukan meskipun hubungan kedua negara sedang dingin, termasuk serangan senjata terhadap Kedutaan Besar Azerbaijan di Teheran pada tahun 2023, dan hubungan diplomatik Azerbaijan dengan Israel, yang oleh teokrasi Syiah Iran dipandang sebagai musuh utamanya di wilayah tersebut.
TV pemerintah mengatakan apa yang mereka sebut sebagai “pendaratan keras” terjadi di dekat Jolfa, sebuah kota di perbatasan dengan negara Azerbaijan, sekitar 600 kilometer barat laut ibu kota Iran, Teheran.
Diberitakan AP News, yang ikut bersama Raisi adalah Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, gubernur provinsi Azerbaijan Timur Iran, serta pejabat dan pengawal lainnya, lapor kantor berita pemerintah IRNA.
Seorang pejabat pemerintah setempat menggunakan kata “kecelakaan”, namun pejabat lainnya menggunakan kata “pendaratan keras” atau “insiden”.