Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks-Menlu Iran: Penyebab Kecelakaan Tragis Helikopter Bell 212 Presiden Ebrahim Raisi Adalah Amerika

Mantan Menlu Iran, Javad Zarif menuduh AS berkontribusi terhadap tragedi kecelakaan Helikopter Bel 212 yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Eks-Menlu Iran: Penyebab Kecelakaan Tragis Helikopter Bell 212 Presiden Ebrahim Raisi Adalah Amerika
tangkap layar Al Jazeera
Tim SAR mengevakuasi korban kecelakaan Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi di Varzaqan, provinsi Azarbaijan Timur, Senin (20/5/2024). 

Eks-Menlu Iran: Satu di Antara Penyebab Kecelakaan Tragis Presiden Ebrahim Raisi Adalah Amerika

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menganggap sanksi Amerika Serikat terhadap Iran, ikut bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan delapan orang lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian.

Kecelakaan itu juga merenggut nyawa gubernur provinsi Azarbaijan Timur, Malek Rahmati, dan Mehdi Mousavi, kepala tim pengawal Raisi, Minggu (19/5/2024).

Baca juga: Israel Bantah Terlibat, Ini Daftar Korban Pejabat Tinggi Iran yang Tewas Saat Helikopter Jatuh

Dalam wawancara telepon dengan TV pemerintah Iran pada Senin (20/5/2024), Zarif menuduh AS berkontribusi terhadap tragedi tersebut karena memberikan sanksi atas penjualan peralatan penerbangan ke Iran.

“Salah satu penyebab peristiwa tragis ini adalah Amerika Serikat yang memberikan sanksi penjualan industri penerbangan ke Iran,” kata Zarif.

Dia lebih lanjut menyatakan, sanksi tersebut menghalangi Iran untuk memelihara fasilitas penerbangan secara baik.

Zarif menambahkan, kecelakaan itu akan "dicatat dalam daftar hitam kejahatan Amerika terhadap bangsa Iran."

Baca juga: Sebelum Kematian Raisi, Iran Diam-diam Jalin Negosiasi Tak Langsung dengan AS di Oman Soal Israel

Foto puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian beredar di media sosial. Hanya tertinggal bagian ekor pesawat berwarna biru, sedangkan sisanya tampak puing-ping pesawat yang telah hancur.
Foto puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian beredar di media sosial. Hanya tertinggal bagian ekor pesawat berwarna biru, sedangkan sisanya tampak puing-ping pesawat yang telah hancur. (Tangkapan layar X/@HoyPalestina)

BELL 212 Nahas Iran Susah Dapat Suku Cadang

Berita Rekomendasi

Helikopter yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah BELL 212, pesawat berbilah dua buatan Amerika Serikat yang mampu membawa 15 orang.

Helikopter yang berusia sekitar sepuluh tahun itu sulit dirawat karena sanksi AS, sehingga menyulitkan Iran untuk mendapatkan suku cadang atau pesawat baru.

Sejak tahun 1979, ketika Iran menyegel kedutaan AS di Teheran, Amerika Serikat telah memberlakukan berbagai pembatasan ekonomi terhadap negara tersebut.

Sanksi-sanksi ini telah diperluas selama bertahun-tahun, khususnya menargetkan dugaan program nuklir Iran.

Helikopter Bell 212 milik Presiden Iran, Ebrahim Raisi, lepas landas sebelum akhirnya jatuh di Tavil, Azerbaijan Timur, Minggu (19/4/2024).
Helikopter Bell 212 milik Presiden Iran, Ebrahim Raisi, lepas landas sebelum akhirnya jatuh di Tavil, Azerbaijan Timur, Minggu (19/4/2024). (ISNA/Saeid Sadeghi)

Dalam tiga tahun terakhir saja, AS telah menjatuhkan lebih dari 600 sanksi terhadap entitas yang terkait dengan Iran. Sanksi ini menargetkan sumber daya keuangan dan ekonomi, bisnis dan industri baru, pengeluaran militer untuk penelitian ilmiah, dan badan antariksa Iran.

Washington Institute, sebuah lembaga pemikir AS, mencatat bahwa maskapai penerbangan Iran dilarang membeli pesawat yang mengandung lebih dari 10 persen suku cadang AS.

Maskapai penerbangan Iran mengoperasikan beberapa pesawat tertua di dunia.

Bloomberg memperkirakan usia rata-rata armada di atas 25 tahun.

Baca juga: Situs Radar Nuklir Disebut Kena Rudal Israel, Menlu Iran: Balasan Kami Berikutnya di Level Maksimum

Helikopter Bell 212.
Helikopter Bell 212. (voi)

Seputar Helikopter Bell 212

Bell 212, pertama kali diperkenalkan oleh Bell Helicopter Textron pada tahun 1968, telah menjadi salah satu helikopter utilitas menengah yang paling terkenal dan andal di dunia.

Dengan lebih dari 900 unit yang diproduksi hingga saat ini, Bell 212 digunakan dalam berbagai operasi, mulai dari misi militer hingga kemanusiaan dan industri.

Spesifikasi dan Performa

Bell 212 dilengkapi dengan dua mesin turboshaft Pratt & Whitney Canada PT6T-3B Twin-Pac yang memberikan tenaga yang cukup untuk berbagai misi.

Helikopter ini memiliki panjang keseluruhan 17,46 meter dan diameter rotor utama 14,63 meter, serta tinggi 4,62 meter. Bell 212 mampu mencapai kecepatan maksimum 213 km/jam dan kecepatan jelajah 185 km/jam.

Dengan jangkauan 438 km dan lama penerbangan sekitar 2,9 jam, helikopter ini ideal untuk operasi jarak menengah.

Bell 212 mampu mengangkut hingga 14 penumpang atau kargo dengan berat total mencapai 2.767 kg, termasuk bahan bakar penuh. Kapasitas bahan bakarnya sendiri mencapai 1.220 liter.

Konfigurasi kabinnya fleksibel, memungkinkan perubahan cepat sesuai kebutuhan misi, mulai dari evakuasi medis hingga transportasi kargo.

Misi dan Penggunaan Fenomenal

Selama lebih dari lima dekade, Bell 212 telah digunakan dalam misi fenomenal di seluruh dunia:

Operasi Militer: Dalam Perang Vietnam, Bell 212 (bersama dengan Bell UH-1 Huey) digunakan secara luas untuk transportasi pasukan, evakuasi medis, dan logistik.

Helikopter ini juga berperan dalam berbagai operasi penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah dan Afrika.

Misi Penyelamatan dan Evakuasi Medis: Bell 212 sering digunakan untuk misi penyelamatan di pegunungan seperti Pegunungan Alpen dan Himalaya.

Saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi di Haiti tahun 2010 dan tsunami Asia Tenggara tahun 2004, helikopter ini berperan penting dalam evakuasi dan bantuan kemanusiaan.

Industri Lepas Pantai: Dalam industri minyak dan gas, Bell 212 digunakan untuk transportasi dan peralatan pekerja ke dan dari anjungan minyak lepas pantai di Laut Utara dan Teluk Meksiko.

Petugas Pemadam kebakaran: Helikopter ini dilengkapi dengan ember air eksternal untuk memadamkan kebakaran hutan di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.

Penelitian dan Eksplorasi: Bell 212 digunakan dalam misi penelitian di Antartika, membantu transportasi dan peralatan peneliti di lingkungan ekstrem.

Riwayat Kecelakaan

Seperti helikopter lainnya, Bell 212 pun tak luput dari insiden dan kecelakaan.

Beberapa kecelakaan besar yang melibatkan Bell 212 antara lain:

Yarmouth, Kanada (1998): Sebuah Bell 212 jatuh ke laut karena kerusakan mesin, menewaskan empat orang di dalamnya.

Atyrau, Kazakhstan (2012): Sebuah helikopter milik "Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan" jatuh saat misi pelatihan, menewaskan delapan orang.

Laut Cina Selatan (2015): Helikopter Bell 212 yang dioperasikan oleh Brunei Shell Petroleum jatuh ke laut, menewaskan satu orang.

Penyebab kecelakaan umumnya meliputi kerusakan mesin, kondisi cuaca buruk, dan kesalahan manusia.

Namun, Bell 212 tetap dianggap sebagai helikopter yang andal dan aman untuk berbagai operasi, berkat perawatan yang tepat, pelatihan awak yang baik, dan kepatuhan yang ketat terhadap prosedur operasional.

Bell 212 telah membuktikan diri sebagai helikopter multiguna yang andal dalam berbagai kondisi dan misi yang menantang.

Dengan sejarahnya yang panjang dan kegunaannya yang beragam, Bell 212 terus menjadi pilihan utama untuk operasi militer, penyelamatan, industri, dan penelitian di seluruh dunia.

(oln/shfq/voi*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas