Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muncul Reaksi Berlawanan saat Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas, Sejarah Kelam Kematian Mahsa Amini

Kondisi berbeda terlihat di media sosial saat Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas kecelakaan helikopter, muncul reaksi momen kelam kematian Mahsa Amini

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Muncul Reaksi Berlawanan saat Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas, Sejarah Kelam Kematian Mahsa Amini
Twitter
Seorang wanita berusia 22 tahun, Mahsa Amini telah meninggal di sebuah rumah sakit Iran beberapa hari setelah ditahan oleh polisi moral rezim karena diduga tidak mematuhi peraturan hijab negara tersebut. 

“Jika Anda ingin melakukan sesuatu yang akan mempunyai pengaruh baik secara domestik maupun [eksternal]  maka seseorang tidak akan menargetkan presiden," ujarnya.

2. Faktor Internal

Faktor internal pengalihan kekuasaan di Iran juga disebut-sebut ada di balik kecelakaan tragis itu.

Mojtaba Khamenei, putra Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, disebut-sebut akan menjadi Presiden Iran dalam Pemilu yang akan digelar 50 hari mendatang.

Sudah lama terdengar spekulasi bahwa Raisi atau Mojtaba adalah dua sosok utama pengganti Khamenei.

Sehingga kematian Raisi membuka jalan bagi Mojtaba untuk menjadi penerus Khamenei.

“Jika Raisi benar-benar mati, kuncinya bukanlah siapa yang menggantikannya. Fakta bahwa Pemimpin Tertinggi berikutnya kemungkinan besar adalah putra Ali Khamenei, Mojtaba Khamenei,” tulis Gabriel Noronha, mantan penasihat Iran di Departemen Luar Negeri AS pada X (twitter).

“Para pakar internal percaya bahwa persaingan untuk menggantikan Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi bergantung pada Mojtaba dan Raisi. Jika Raisi meninggal, Mojtaba akan menjadi pewarisnya,” tambah Gabriel Noronha.

3. Helikopter Tua

Berita Rekomendasi

Helikopter jenis Bell 212 yang digunakan Presiden Iran dalam kecelakaan itu.

Dikutip dari The Guardian, Bell 212 adalah helikopter tua versi sipil dari UH-1N "Twin Huey" era Perang Vietnam.

Iran mengoperasikan sejumlah helikopter namun sebagian besar sudah ada sejak sebelum revolusi Islam di negara itu pada tahun 1979.

Karena sanksi dan kendala keuangan, Iran mengalami kesulitan dalam membeli suku cadang sehingga pemeliharaan menjadi tantangan tersendiri.

Mantan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyalahkan sanksi Amerika pada suku cadang penerbangan atas jatuhnya helikopter yang membawa Raisi.

Iran masih bergantung pada helikopter Amerika yang sudah ketinggalan zaman.

“Salah satu penyebab tragedi kemarin adalah Amerika Serikat, karena sanksinya yang melarang Iran membeli suku cadang penting untuk penerbangan,” kata Zarif kepada televisi pemerintah Iran.

4. Faktor Cuaca

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas