Rencana Putin di Kharkov Terungkap, Pasukan Ukraina Susah Payah Lakukan Perlawanan
Operasi penyerangan akan dilakukan pada 15-16 Mei. Namun penyerangan dilakukan lebih awal tanpa alasan yang jelas.
Penulis: Hendra Gunawan
"Ancaman terhadap kota dan hromada (sekumpulan desa dan kota) kita. Hal ini juga berkaitan dengan persiapan transisi Angkatan Udara kita ke pesawat tempur baru," ujarnya.
Kekurangan Pasukan
Meski demikian, New York Times melaporkan bahwa kurangnya bala bantuan membuat Ukraina tak siap melawan Rusia di Kharkov.
Ruaia membombardir perbatasan utara dengan kecepatan dan kekuatan sedemikian rupa sehingga benteng-benteng di Ukraina tak menjadi hambatan.
“Beberapa tentara Ukraina, yang sangat terkejut, mundur dari posisi mereka,” kata New York Times.
Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa Rusia memiliki “keuntungan besar dalam persenjataan artileri,” dan menambahkan bahwa “pertahanan udara Ukraina yang terkuras” tidak mampu melawan kekuatan udara Rusia.
Serangan tersebut mengungkap masalah kelelahan pasukan Ukraina, kata New York Times. Misalnya, beberapa benteng pertahanan tidak mencukupi atau dibangun secara sembarangan, dan komando tidak mengirim pasukan baru dari cadangan ke sektor depan ini, tetapi memindahkan pasukan dari daerah lain.
Alasannya adalah angkatan bersenjata Ukraina mempunyai “sedikit cadangan untuk dikerahkan,” kata surat kabar itu.
Perwakilan pimpinan militer Ukraina mengatakan kepada mereka tanpa menyebut nama bahwa "situasi di Wilayah Kharkov sangat penting" bagi militer Ukraina.
Kiev menyadari bahwa situasi di Wilayah Kharkov sangat tegang bagi pasukan Ukraina.
Pada tanggal 14 Mei, Staf Umum Ukraina melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah dipaksa untuk "pindah ke posisi yang lebih menguntungkan" di dekat Volchansk dan Lukyantsy.
Pimpinan militer juga melaporkan adanya transfer cadangan tambahan ke wilayah tersebut.