Hamas Beberkan Bukti Israel Edit Video Penangkapan 5 Wanita Tentara IDF Berdarah-darah
Hamas menunjukkan bahwa klip tersebut menunjukkan distorsi dan manipulasi yang disengaja dalam terjemahan bahasa Inggris
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hamas Beberkan Bukti Israel Edit Video Penangkapan 5 Wanita Tentara IDF Berdarah-darah
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Hamas, Kamis (23/5/2024) mengeluarkan pernyataan yang membantah klaim Israel tentang video yang dipublikasikan media Israel yang diduga memperlihatkan penangkapan tentara wanita saat Operasi Banjir Al-Aqsa.
Hamas menegaskan kalau video yang beredar adalah hasil editan dan manipulasi, sehingga menimbulkan keraguan atas keaslian kontennya.
“Klip video yang beredar di media Israel telah diedit dan dimanipulasi, dan keaslian kontennya tidak dapat diverifikasi,” ujar pernyataan Hamas, Kamis.
Baca juga: Eyes Never Lie, Tatapan Penuh Cinta Maya Si Sandera Israel ke Tentara Hamas, Stockholm Syndrome?
Gerakan ini menyatakan, waktu peluncuran video tersebut adalah bagian dari apa yang mereka gambarkan sebagai upaya Israel yang gagal untuk menodai citra Milisi Perlawanan Palestina.
“Beredarnya klip ini pada saat ini adalah bagian dari upaya gagal pendudukan untuk menodai citra Perlawanan rakyat pemberani kami dengan menyebarkan cerita palsu yang telah terbukti salah oleh berbagai investigasi media dan forum,” tegas pernyataan itu.
Wanita Tentara Berdarah-darah, Hamas: Israel Memanipulasi Video
Hamas menjelaskan, rekaman tersebut memperlihatkan tentara wanita di sebuah lokasi militer yang ditangkap saat bertugas di markas Divisi Gaza.
Para prajurit tersebut tampil dengan pakaian sipil karena sedang istirahat saat penyerangan terjadi dini hari pada Sabtu, 7 Oktober yang merupakan hari libur mereka.
Pernyataan tersebut menekankan, video tersebut berupaya menyesatkan dan memanipulasi opini publik mengenai agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Hamas lebih lanjut menekankan bahwa rekaman tersebut mengalami penyuntingan dan fragmentasi yang disengaja, dengan gambar dan klip yang dipilih untuk mendukung klaim dan kebohongan pendudukan tentang penyerangan terhadap tentara wanita.
Hamas menunjukkan bahwa klip tersebut menunjukkan distorsi dan manipulasi yang disengaja dalam terjemahan bahasa Inggris, mengarang kata-kata dalam subtitle yang tidak diucapkan oleh petempur Hamas mana pun yang muncul dalam video tersebut, baik dalam bahasa Arab atau Inggris.
“Distorsi dan manipulasi dalam terjemahan membuktikan kepalsuan narasi Zionis sejak awal,” sesuai pernyataan tersebut.
Hamas juga membahas wajah berdarah-darah wanita yang diduga tentara IDF yang muncul di klip tersebut.
"Menurut mereka, adanya noda darah itu lantaran luka ringan pada beberapa tentara wanita, yang menurut mereka diperkirakan akan terjadi dalam operasi tersebut karena kemungkinan akan terjadi kontak fisik," tulis laporan Al-Mayadeen.
Hamas membantah luka-luka pada wanita di video tersebut disebabkan karena aksi kekerasan yag mereka lakukan, mengindikasikan kalau luka disebabkan oleh hal lain semisal terbentur atau sejenisnya.
“Rekaman itu tidak menunjukkan serangan fisik apa pun terhadap mereka, melainkan menggambarkan percakapan antara para pejuang dan tentara wanita tanpa serangan atau kekerasan apa pun,” tambah pernyataan itu.
Baca juga: Eyes Never Lie, Tatapan Penuh Cinta Maya Si Sandera Israel ke Tentara Hamas, Stockholm Syndrome?
Upaya Mencemarkan Citra Milisi Perlawanan
Hamas meminta masyarakat dan media untuk meneliti keaslian video tersebut dan mewaspadai konten yang dimanipulasi untuk menjelek-jelekkan citra Perlawanan Palestina.
Hamas menegaskan bahwa "tentara perempuan IDF diperlakukan sesuai dengan standar etika Perlawanan kami, dan tidak ada bukti penganiayaan meskipun mereka terlibat dalam operasi yang merugikan rakyat kami dan menyebabkan terbunuhnya ratusan demonstran damai di perbatasan Gaza," kata pernyataan Hamas
Gerakan ini mengakhiri pernyataan mereka dengan membandingkan antara perlakuan terhadap tentara IDF yang ditangkap di Gaza dan penyiksaan sistematis yang dihadapi oleh tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
“Semua gambar dan rekaman dari kesepakatan pertukaran baru-baru ini menunjukkan perlakuan baik yang diterima para tawanan di bawah perawatan Perlawanan di Gaza, sangat kontras dengan penindasan, pelecehan, dan pembunuhan yang dihadapi oleh para tahanan kami di penjara-penjara Israel,” pernyataan itu menekankan.
Perlu dicatat bahwa pernyataan Hamas mengikuti laporan media Israel yang menunjukkan rekaman lima tentara wanita 'tidak terkonfirmasi' ditahan selama Operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober.
Hamas menuduh Israel memanipulasi dan memutarbalikkan video tersebut untuk mencoreng citra Perlawanan Palestina.
Baru kemarin, Hamas merilis sebuah pernyataan, yang menegaskan kalau laporan Associated Press soal tidak adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada warga Israel saat serangan 7 Oktober, lebih lanjut membantah tuduhan palsu kalau milisi perlawanan melakukan pemerkosaan pada Operasi Banjir Al-Aqsa.
"Ini adalah tamparan baru di wajah para pendukung tuduhan serangan seksual (oleh petempur Hamas) ini. Selain terbuktinya tuduhan palsu, ini membuktikan bahwa tuduhan tersebut digunakan untuk tujuan menjelek-jelekkan Perlawanan," kata pihak Hamas.
(oln/almydn/*)