TRIBUNNEWS.COM - Penerbangan Qatar Airways dari Doha ke Dublin, Irlandia, mengalami turbulensi pada Minggu (26/5/2024).

"Penerbangan Qatar Airways QR017 mengalami turbulensi saat terbang di atas Turki," kata bandara Dublin, dikutip dari CNN.

Akibat insiden ini, 12 orang yang berada di pesawat mengalami luka-luka.

"Setidaknya enam penumpang dan enam awak terluka dalam penerbangan Qatar Airways QR017," kata bandara Dublin dalam sebuah pernyataan pada Minggu, dikutip dari Al Jazeera.

Meski sempat mengalami turbulensi, pesawat Qatar Airways tiba di Dublin tepat waktu.

"Dikatakan bahwa pesawat mendarat dengan selamat sesuai jadwal sebelum jam 1 siang," tambahnya.

Saat sampai di bandara Dublin, pesawat disambut oleh layanan darurat.

Di antaranya, polisi bandara dan departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan.

Pihak bandara mengatakan, penumpang mendapatkan pemeriksaan satu per satu sebelum kembali.

"Semua penumpang diperiksa cederanya sebelum turun dari pesawat,” katanya.

Penumpang yang terluka mendapat perawatan medis dan 8 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit di Dublin.

“Sejumlah kecil penumpang dan awak mengalami luka ringan dalam penerbangan dan kini mendapat perawatan medis,” bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Lagi, Penerbangan Qatar Airways Doha-Dublin Turbulensi Dahsyat, 12 Penumpang Terluka

Setelah insiden ini, pihak bandara mengatakan sedang menyelidiki penyebab pesawat ini alami turbulensi.

“Masalah ini sekarang sedang dalam penyelidikan internal,” lanjut pernyataan itu.

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah pesawat Singapore Airlines mengalami turbulensi parah.

Pesawat Singapore Airlines ini terbang dari London menuju Singapura.

Saat terbang pada ketinggian 7.000 kaki pada hari Selasa, pesawat sempat turun tajam dan kemudian naik beberapa ratus kaki.

Kejadian ini berulang kali terjadi selama satu menit.

Insiden ini membuat 104 penumpang terluka.

Tidak hanya itu, 1 penumpang diketahui meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung akibat turbulensi ini.

Setelah mengalami turbulensi, pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand.

Singapore Airlines telah mengeluarkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut, dikutip dari CBS News.

CEO Singapore Airlines, Goh Choon Phong, telah berjanji akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan dan telah mengunjungi orang-orang di rumah sakit untuk memberikan dukungannya.

Menurut laporan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS Tahun 2021, turbulensi adalah jenis kecelakaan paling umum yang melibatkan maskapai penerbangan.

Namun kecelakaan ini tidak menyebabkan kematian atau cedera serius pada periode tersebut.

Meskipun begitu, para ahli memperingatkan agar pesawat dirancang untuk tahan terhadap turbulensi parah.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Qatar Airways dan Turbulensi