Bendera Palestina Berkibar di Gedung Leinster House Dublin Irlandia, Pemboman Rafah Dikecam Irlandia
Bendera Palestina dikibarkan di luar Gedung Leinster House di Irlandia. Pemerintah Irlandia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara.
Penulis: Muhammad Barir
Bendera Palestina Berkibar di Gedung Leinster House Dublin Irlandia, Kecam Pemboman Pengungsi Rafah
TRIBUNNEWS.COM- Bendera Palestina dikibarkan di luar Gedung Leinster House di Irlandia.
Bendera Palestina dikibarkan di luar Leinster House saat Pemerintah Irlandia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.
Langkah tersebut diumumkan minggu lalu dan disetujui oleh Kabinet pagi ini.
Pidato akan disampaikan di Dail sore harinya setelah persetujuan Kabinet, dan hubungan diplomatik penuh antara Irlandia dan Palestina akan terjalin.
Norwegia dan Spanyol juga telah resmi mengakui negara Palestina saat ini.
Ketiga negara tersebut mengatakan mereka berharap langkah ini akan membuat negara-negara Uni Eropa lainnya mengikuti jejak yang sama.
Berbicara kepada wartawan pagi ini, Taoiseach Simon Harris mengatakan ada tren “tercela” yang muncul setelah setidaknya 45 orang tewas di tenda kamp setelah serangan udara Israel pada hari Minggu, yang digambarkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “kesalahan tragis” .
Penganut Taoisme mengatakan: "Sayangnya, kita sekarang mempunyai tren baru yang tercela dan menjijikkan yang muncul dimana kadang-kadang peristiwa tertentu yang sangat mengerikan tampaknya terjadi dan Perdana Menteri Israel menyatakan hal ini sebagai kesalahan yang tragis.
“Kesalahan tragis yang terjadi pada bulan April adalah pemboman hingga tewasnya pekerja bantuan yang mencoba menyediakan makanan bagi warga Gaza yang kelaparan".
"Kesalahan tragis yang dilakukan Bulan Mei kemarin adalah anak-anak yang diledakkan hingga tewas saat mencari perlindungan di pusat pengungsian,”
“Apa yang akan menjadi kesalahan tragis Juni dan yang lebih penting, apa yang dunia ingin lakukan untuk menghentikan hal itu terjadi?”
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat hari ini mengenai serangan udara tersebut.
(Sumber: Dublin Live)