Ukraina Akui Kewalahan, Drone Rusia Banyaknya Sepuluh Kali Lipat
Pasukan dianggap memiliki keunggulan dari berbagai lini, baik dari segi artileri, system Udara dan jumlah personel.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina mengakui bahwa Rusia masih unggul dalam peperangan di garis depan.
Pasukan dianggap memiliki keunggulan dari berbagai lini, baik dari segi artileri, sistem Udara dan jumlah personel.
Bahkan untuk drone, Ukraina mengakui kalau Rusia mmiliki jauh lebih banyak.
Baca juga: Tak Terima Anaknya Dipaksa Jadi Tentara, Kepala Sekolah di Ukraina Tewas Lompat dari Jendela
Jumlahnya hampir 10 kali lipat dari Angkatan Bersenjata Ukraina.
Komandan kru UAV "Kara Nebesnaya" dari brigade ke-4 NSU "Rubezh" Andrey Otchenash dalam siaran "We are Ukraine" mengatakan, banyaknya drone Rusia tersebut menjadi masalah bagi pasukan Ukraina.
Pergerakan pasukan Kiev tidak bisa mudah karena sering diawasi oleh drone-drone Rusia yang berkeliaran.
Korbannya sudah banyak. Bahkan tank kebanggaan Amerika Serikat, Abrams telah banyak yang hancur karena dihajar drone Rusia.
“Masalah utamanya adalah di Rusia terdapat 10 kali lebih banyak kompleks serupa dibandingkan dengan kita, karena mereka memiliki Tiongkok, yang memberi mereka jutaan komponen,” katanya dikutip dari Strana.
Sementara media Barat menyebutkan bahwa dukungan Tiongkok atau China terhadap Rusia dalam perang di Ukrina sangat besar.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-824: Zelensky Minta Biden dan Xi Jinping Hadiri KTT Perdamaian di Swiss
China menyediakan teknologi drone dan rudal, citra satelit, dan mesin produksi senjata.
Padahal Kepala Kementerian Pembangunan Digital, Mikhail Fedorov, telah mengatakan bahwa Ukraina akan memproduksi lebih dari satu juta drone FPV pada tahun 2024.
Mereka juga akan memproduksi drone pengintai dan jarak jauh, platform darat, dan peperangan elektronik.
Ia juga menyatakan bahwa Kiev akan meningkatkan produksi drone jarak jauh sebanyak 10 kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan tahun lalu.
Salah satunya adalah dengan menggandeng produsen drone asal Turki, Bayrakhtar.