Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Parlemen Prancis Kibarkan Bendera Palestina, Ada Anggota Parlemen Lain Terlibat Adu Mulut

Anggota parlemen Prancis ada yang mengibarkan Bendera Palestina, sementara itu, dalam momen lain, ada anggota parlemen Prancis lainnya terlibat cekcok

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Anggota Parlemen Prancis Kibarkan Bendera Palestina, Ada Anggota Parlemen Lain Terlibat Adu Mulut
(Foto oleh Andrea Savorani Neri/NurPhoto)
Anggota parlemen La France Insoumise Sebastien Delogu mengibarkan bendera Palestina selama debat parlemen, memicu kontroversi. Sidang parlemen langsung dihentikan sementara di Paris, Prancis, pada 28 Mei 2024. (Foto oleh Andrea Savorani Neri/NurPhoto) 

Meyer Habib kemudian menyebut pernyataan Guiraud sebagai antisemit.

Guiraud mengatakan komentarnya dimotivasi oleh pernyataan Habib di masa lalu yang menyebut penduduk di Gaza sebagai "kanker.”

LFI sebagai sebuah gerakan dan Meyer secara individu telah menjadi pusat perdebatan Perancis seputar Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dan perang Israel setelahnya.

Gerakan sayap kiri memusatkan kampanye pemilu Uni Eropa di sekitar Gaza, berulang kali menuduh Israel melakukan “genosida.”

Meyer, di sisi lain, tetap menjadi pendukung vokal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengkritik seruan Perancis untuk melakukan gencatan senjata.

Serangan mematikan Israel terhadap tenda kamp di zona evakuasi Rafah barat selama akhir pekan yang dilaporkan menewaskan hampir 50 pengungsi Palestina telah memicu demonstrasi di Prancis, dengan ribuan pengunjuk rasa berkumpul di jalan-jalan Paris pada hari Senin dan Selasa.


Prancis Siap Mengakui Negara Palestina Merdeka, tapi Begini Kata Presiden Prancis Emmanuel Macron

Prancis akan mengakui Negara Palestina, namun Kata Presiden Prancis Emmanuel Macron, pengakuan Prancis itu akan dilakukan pada saat yang tepat.

Berita Rekomendasi

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan ‘sepenuhnya siap’ untuk mengakui negara Palestina, tetapi pada ‘momen yang tepat’.

Emmanuel Macron menyebut situasi di Rafah mengerikan, Dia mendesak gencatan senjata, mengatakan ‘operasi harus dihentikan di Rafah’

Presiden Perancis pada hari Selasa mengatakan bahwa dia sepenuhnya siap untuk mengakui negara Palestina, namun pengakuan tersebut harus dilakukan pada “momen yang bermanfaat.”

“Tidak ada hal yang tabu bagi Prancis, dan saya benar-benar siap untuk mengakui negara Palestina"

"Saya pikir pengakuan ini harus dilakukan pada saat yang tepat,” kata Emmanuel Macron pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Jerman.

Dia menekankan perlunya proses politik untuk memberikan hasil yang bermanfaat dan berkata: “Saya tidak akan melakukan pengakuan emosional.”

Macron bersumpah bahwa tidak ada standar ganda mengenai penderitaan warga sipil dalam konflik di berbagai belahan dunia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas