Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Terbaru Gencatan Senjata: Hamas Siap Mencapai Kesepakatan Penuh Jika Israel Hentikan Perang

Hamas mengatakan pihaknya siap mencapai 'kesepakatan penuh' jika Israel menghentikan perang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Update Terbaru Gencatan Senjata: Hamas Siap Mencapai Kesepakatan Penuh Jika Israel Hentikan Perang
AFP/ABDUL MAJEED
Aktivis sayap mahasiswa partai Jamaat-e-Islami (JI) Pakistan melancarkan protes pro-Palestina terhadap Israel di Peshawar pada 29 Mei 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza. 

“Keluarga mencari keselamatan, namun kerusakan dan kehancuran adalah satu-satunya cakrawala mereka di Jalur Gaza," kata badan tersebut.

"Tidak ada tempat yang aman dari pemboman tanpa henti."

"Orang-orang terpaksa meninggalkan segalanya; nyawa mereka terancam setiap hari."

Hizbullah mengklaim serangan terhadap target militer Israel

Hizbullah mengatakan bahwa serangan kelima hari Kamis terhadap posisi Israel menargetkan barak Zarit dengan peluru artileri.

Serangan kelompok Lebanon sebelumnya menargetkan pasukan Israel di Peternakan Shebaa dan Kfarchouba, dengan menggunakan roket, rudal, dan mortir.

MSF terpaksa menutup fasilitas medis di dekat Rafah

Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di pusat kota Paris pada 29 Mei 2024, untuk memprotes serangan Israel terhadap sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah yang menewaskan 45 orang, demikian pengumuman Kementerian Kesehatan Gaza. - Israel menghadapi gelombang kecaman internasional atas serangan tersebut, baik dari seluruh kawasan maupun dari Uni Eropa, Perancis dan PBB. (Photo by Zakaria ABDELKAFI / AFP)
Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di pusat kota Paris pada 29 Mei 2024, untuk memprotes serangan Israel terhadap sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah yang menewaskan 45 orang, demikian pengumuman Kementerian Kesehatan Gaza. (Photo by Zakaria ABDELKAFI / AFP) (AFP/ZAKARIA ABDELKAFI)
BERITA TERKAIT

LSM Doctors Without Borders (MSF) mengatakan bahwa mereka terpaksa menutup fasilitas perawatan primernya di Gaza, sebagai akibat dari operasi militer Israel di kota Rafah di selatan.

“Ini adalah fasilitas kesehatan kedua yang terpaksa kami tutup minggu ini dan merupakan langkah lain dalam pembongkaran sistem kesehatan Gaza secara sistematis oleh Israel," tulis MSF di X.

"Sejak Februari, kami telah merawat lebih dari 33.000 pasien di pusat kesehatan tersebut."

Fasilitas tersebut terkena dampak penutupan di kawasan al-Mawasi.

MSF terpaksa meninggalkan 14 fasilitas medis di Gaza sejak Oktober, kata LSM tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas