Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curigai Pidato Joe Biden, Brigade Al-Quds: Israel akan Tinggalkan Jalur Gaza dalam Keadaan Terhina

Berbeda dari Hamas yang menyambut positif pidato Joe Biden, PIJ mengendus niat lain dari AS atas agresi Israel di Jalur Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Curigai Pidato Joe Biden, Brigade Al-Quds: Israel akan Tinggalkan Jalur Gaza dalam Keadaan Terhina
Tangkapan layar X/Quds
Abu Hamzah, juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ). 

Curigai Pidato Joe Biden, Brigade Al-Quds: Tentara Israel akan Tinggalkan Jalur Gaza dalam Keadaan Terhina

TRIBUNNEWS.COM - Berbeda dari Hamas yang menanggapi positif pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), pada Sabtu (1/6/2024) mencurigai maksud lain dari pernyataan Biden tersebut.

Menanggapi pernyataan Presiden AS Joe Biden terkait agresi Israel terhadap Jalur Gaza, PIJ menyatakan:

"Kami curiga terhadap apa yang diusulkan oleh Presiden Amerika, yang menunjukkan bahwa pemerintah Amerika telah mengubah pendiriannya (berbalik arah dari dukungannya terhadap Israel," kata pernyataan tersebut dilansir Khaberni.

Baca juga: Hamas Senyum-Netanyahu Manyun, Dua Reaksi Atas Pidato Joe Biden Soal Gencatan Senjata di Gaza

Mereka menyatakan, tampak jelas kalau pemerintahan Amerika sepenuhnya bias terhadap entitas Zionis dengan menutupi kejahatan Israel dalam Perang Gaza dan bahkan berpartisipasi dalam agresi IDF.

Atas kecurigaan itu, PIJ menyatakan akan menelaah secara seksama proposal pertukaran tahanan demi terciptanya gencatan senjata di Gaza dengan mengutamakan hal-hal yang menjadi prioritas faksi perlawanan.

"Kami akan mengevaluasi setiap usulan untuk memastikan diakhirinya perang genosida terhadap rakyat kami, menjaga kepentingan dan hak-hak mereka, dan memenuhi tuntutan perlawanan."

Berita Rekomendasi

"Kami sedang mempelajari usulan Presiden Amerika dan mengambil posisi nasional untuk memastikan penghentian agresi dan penarikan penuh dari Jalur Gaza."

"Kami akan mengambil sikap nasional yang menjamin bantuan dan rekonstruksi bagi rakyat kami melalui kesepakatan pertukaran yang jelas."

Baca juga: Bentrok Sengit Jarak Dekat IDF-Milisi Palestina, Israel Umumkan Penemuan Jenazah 7 Sandera di Gaza 

Seorang anggota Brigade Al-Quds menembakkan mortir ke sasaran Israel.
Seorang anggota Brigade Al-Quds menembakkan mortir ke sasaran Israel. (khaberni/HO)

Brigade Al-Quds Tembak Jatuh 11 Drone IDF

Dari sisi taktis dan strategis pertempuran, juru bicara militer Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, Abu Hamza, juga pada Sabtu, mengatakan kalau tentara Israel akan meninggalkan Jalur Gaza dengan perasaan malu.

Abu Hamzah menjelaskan, tentara Israel secara menyeluruh melakukan aksi genosida di Gaza tanpa berhasil mencapai tujuan perang mereka, termasuk membebaskan para sandera yang berada di Gaza

"Entitas kriminal Zionis melakukan genosida menyeluruh terhadap masyarakat yang tidak berdaya," katanya dilansir Khaberni.

Dia juga menyerukan ke warga Israel untuk tidak mempercayai informasi soal 'kemenangan mutlak' yang digaungkan para pejabat tinggi Israel terutama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. 

Baca juga: Al Qassam Unggah Pesan Suara Perempuan Sandera Israel: Saya Tak Mau Mati di Sini, Waktu Hampir Habis

Para pengunjuk rasa membawa plakat selama demonstrasi keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan militan Hamas pada 7 Oktober, di depan Kementerian Pertahanan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 30 Maret 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Israel. Jalur Gaza antara Israel dan gerakan militan Palestina Hamas.
Para pengunjuk rasa membawa plakat selama demonstrasi keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza sejak serangan militan Hamas pada 7 Oktober, di depan Kementerian Pertahanan di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 30 Maret 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Israel. Jalur Gaza antara Israel dan gerakan militan Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

"Kami mengatakan kepada Israel, jangan dengarkan kepemimpinan Anda, dan kembalinya Anda ke pemukiman hanya akan terjadi jika perang di Gaza dihentikan," kata dia.

Dia menjelaskan, Brigade Al-Quds, didampingi oleh faksi perlawanan, melancarkan perang eksistensial di Tepi Barat dan Gaza.

"Selama beberapa minggu terakhir, kami menembak jatuh 11 pesawat Israel. Kami mengumumkan hampir setiap hari kami menargetkan pasukan musuh di Rafah, Jabalia dan Netzarim."

"Kami mengebom Beersheba, Sderot dan Ashkelon selama beberapa minggu terakhir. Kami masih mempersembahkan korban syuhada di Lebanon, Suriah dan Tepi Barat," katanya.

Dia juga mengklaim, bombardemen dan operasi tempur pasukan IDF sejauh ini tidak berhasil melemahkan kekuatan milisi perlawanan.

"Kami memberikan kabar baik kepada musuh bahwa kami masih baik-baik saja, dan bahwa perang gesekan (atrisi) hanya akan menjadi penyesalan bagi mereka," kata dia.

Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas