Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Menohok Brigade Al-Quds untuk Tentara Israel: Musuh Akan Tinggalkan Gaza dengan Rasa Malu

Brigade Al-Quds memberikan pesan menohok untuk Tentara Israel, di mana mereka akan meninggalkan Gaza dengan rasa malu.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pesan Menohok Brigade Al-Quds untuk Tentara Israel: Musuh Akan Tinggalkan Gaza dengan Rasa Malu
Mahmud ham / AFP
Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022. Brigade Al-Quds memberikan pesan menohok untuk Tentara Israel, di mana mereka akan meninggalkan Gaza dengan rasa malu. 

Pejuang Palestina itu juga mengumumkan bahwa hampir setiap hari menargetkan pasukan musuh dan pertemuan mereka di Rafah, Jabalia, dan Netzarim dengan lusinan mortir dan roket 107 mm.

“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mengebom wilayah Gaza, Bir Sabi’, Sderot, dan menduduki Asqalan sekaligus menghadapi pasukan musuh yang putus asa di Rafah," lanjutnya.

Hingga Al-Quds terlibat dalam pertempuran keamanan yang kompleks untuk mempertahankan tawanan musuh.

Update Jumlah Korban di Gaza

Setidaknya 36.379 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Sabtu (1/6/2024).

Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa 82.407 orang lainnya juga terluka dalam serangan gencar tersebut.

“Serangan Israel menewaskan 95 orang dan melukai 350 lainnya dalam 24 jam terakhir,” kata pernyataan itu.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya, mengutip Anadolu Agency.

BERITA TERKAIT

Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel disebut melakukan genosida di Gaza oleh Mahkamah Internasional.

Adanya hal tersebut Mahkamah Internasional telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, sebuah kota di Gaza selatan tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas