Dukung Afrika Selatan, Chile akan Gugat Israel ke ICJ soal Kasus Genosida di Gaza
residen Chile Gabriel Boric mengumumkan negaranya akan mengikuti Afrika Selatan untuk mengajukan gugatan kepada Israel di Mahkamah Internasional (ICJ)
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Hal tersebut lantaran Israel memiliki rencana untuk menyerang Rafah.
Sayangnya, ICJ tidak mengabulkan permintaan Afrika Selatan.
Pada awal Maret 2024, Afrika Selatan memperbarui permintaannya untuk mengambil tindakan darurat terhadap Israel.
Dengan laporan tersebut, ICJ akhirnya memerintahkan kepada Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan mendesak ke Gaza.
Pada Mei 2024, Afrika Selatan kembali melaporkan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
Menurut Duta Besar Afrika Selatan untuk Belanda, Vusimuzi Madonsela, genosida yang dilakukan Israel di Gaza saat ini semakin parah.
"Genosida Israel terus berlanjut dan baru saja mencapai tahap baru dan mengerikan,” kata Vusimuzi Madonsela, dikutip dari The New Arab.
Oleh karena itu, ia berharap ICJ dapat menghentikan genosida ini agar rakyat Palestina bisa merasakan kebebasan.
Sementara itu, seorang pengacara Afrika Selatan, Vaughan Lowe mengatakan bahwa rencana serangan Israel di Rafah merupakan puncak kehancuran Gaza.
"Kampanye Rafah adalah langkah terakhir dalam kehancuran Gaza dan rakyat Palestina”, kata Vaughan Lowe.
Dalam kasus ini, Afrika Selatan mendapat dukungan dari beberapa negara di antaranya, Libya, Mesir dan Turki.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Sejak saat itu, lebih dari 36.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.
Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara warga yang terluka akibat serangan Israel telah mencapai 82.600 orang.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Afrika Selatan, Chile, Mahkamah Internasional dan Konflik Palestina vs Israel