Belanda dan Denmark Beri 'Lampu Hijau', F-16 Segera Masuk Arena Perang, Tembus Garis Belakang Rusia
Belanda tidak akan keberatan jika Ukraina menggunakan jet tempur F-16 yang dipasoknya untuk menyerang sasaran di Rusia.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Latihan-latihan yang dilakukan telah mengungkap hambatan birokrasi dan infrastruktur yang menghambat perpindahan personel dan material secara cepat ke seluruh benua.
Karenanya, NATO berupaya untuk memastikan bahwa aliran pasukan tidak akan terhenti oleh kemungkinan serangan Rusia terhadap pelabuhan-pelabuhan yang digunakan oleh militer AS untuk menurunkan muatannya.
“Jelas bahwa pangkalan logistik yang besar, seperti yang kita ketahui di Afghanistan dan Irak, tidak lagi memungkinkan karena mereka akan diserang dan dihancurkan sejak awal dalam situasi konflik,” kata Letnan Jenderal Alexander Sollfrank.
Dalam lapaoran tersebut dikabarkan, rute utama bagi pasukan Amerika jika terjadi perang dengan Rusia adalah melalui pelabuhan Rotterdam di Belanda ke Jerman dan Polandia.
Koridor alternatif akan dimulai di Italia, Yunani, dan Türkiye, dan masing-masing akan melewati Slovenia dan Kroasia hingga Hongaria dan melalui Bulgaria dan Rumania.
Ada juga rencana untuk melibatkan Norwegia, Swedia, dan Finlandia untuk logistik cadangan.
AS dan sekutunya mengklaim bahwa Moskow dapat menyerang NATO, dan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina untuk melawan Rusia akan membantu menghentikan atau mencegah hal tersebut.