Tak Hadir dalam KTT Perdamaian Swiss, China Bantah Tuduhan Picu Ketegangan Perang Rusia-Ukraina
China membantah tuduhan memicu ketegangan perang Rusia-Ukraina karena tidak hadir dalam KTT Perdamaian Swiss.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
“Masih ada kesenjangan yang jelas antara pengaturan pertemuan dan tuntutan pihak Tiongkok, serta harapan umum masyarakat internasional,” kata Mao.
“Hal ini mempersulit Tiongkok untuk berpartisipasi dalam pertemuan tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, Zelensky menuduh Tiongkok dan Rusia secara sengaja memberi tekanan kepada negara-negara lain untuk tidak menghadiri KTT Perdamaian.
“Rusia, menggunakan pengaruh Tiongkok di kawasan ini, dan juga menggunakan diplomat Tiongkok, melakukan segalanya untuk mengganggu pertemuan puncak perdamaian,” katanya pada konferensi pers di Dialog Shangri-La pada hari Minggu (5/6/2024).
China mempertahankan sikap netralnya dalam perang tersebut.
Meskipun China telah memperdalam hubungan dengan Moskow sejak invasi tersebut.
Pada bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Beijing.
Dalam kunjungannya, Putin bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Kedua pemimpin negara ini membahas perdagangan yang menguntungkan dan dapat mengurangi dampak ekonomi dari sanksi-sanksi barat.
Meski begitu, Swiss berharap China akan tetap menghadiri KTT di Swiss.
Namun Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pekan lalu menegaskan bahwa Beijing tidak akan berpartisipasi.
Sementara itu, lebih dari 80 delegasi telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan menghadiri pertemuan puncak KTT Perdamaian di Swiss.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait KTT Perdamaian di Swiss, China dan Konflik Rusia vs Ukraina