Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mau Ubah Rute, Pawai Bendera Israel Tetap Lewati Kawasan Muslim di Yerusalem ke Tembok Barat  

Akan ada dua rute yang akan dilalui peserta menuju tembok, satu melewati Gerbang Dung, dan yang kedua melewati Gerbang Damaskus dan Muslim Quarter.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tak Mau Ubah Rute, Pawai Bendera Israel Tetap Lewati Kawasan Muslim di Yerusalem ke Tembok Barat  
khaberni
Suasana pawai Bendera pemukim Yahudi Israel di kawasan Kota Tua Yerusalem. Pawai Bendera ini sebagai perayaan penyatuan kembali (unifikasi) Yerusalem pada tahun 1967 setelah Perang Enam Hari. 

Chief superintendent Wissam Ali, kepala divisi operasi kepolisian Yerusalem, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa polisi Israel “akan berupaya mempertahankan rutinitas senormal mungkin, bagi para peserta, pejalan kaki, pengunjung, dan umat dari semua agama.”

Banyak jalan utama Yerusalem akan ditutup untuk lalu lintas kendaraan pada Rabu sore, dan secara bertahap akan dibuka kembali seiring berlangsungnya parade.

Kereta ringan tidak akan beroperasi selama parade, dan rute bus akan dialihkan agar tidak mengganggu pawai.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat Israel sering menghadapi seruan baik dari dalam maupun luar Israel untuk mengubah rute guna menghindari melewati Kawasan Muslim dan memicu ketegangan.

Parade tahun lalu terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata menjadi perantara berakhirnya kekerasan yang terjadi selama lima hari antara Israel dan Hamas.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak seruan untuk mengubah rute pawai bendera dan parade tetap berjalan sesuai rencana.

Meski aksi tersebut berakhir tanpa insiden atau eskalasi besar, beberapa peserta aksi bentrok dengan warga Palestina sementara yang lain meneriakkan ancaman dan hinaan saat mereka melewati jalan-jalan di Kawasan Muslim.

Seorang polisi Israel berjaga pawai Bendera pemukim Yahudi di Kota Tua Yerusalem
Seorang polisi Israel berjaga saat berlangsungnya pawai Bendera pemukim Yahudi Israel di kawasan Kota Tua Yerusalem. Pawai Bendera ini sebagai perayaan penyatuan kembali (unifikasi) Yerusalem pada tahun 1967 setelah Perang Enam Hari.

Serangan Operasi Penjaga Tembok Israel oleh Hamas

BERITA REKOMENDASI

Delapan bulan setelah perang melawan Hamas di Gaza, yang dipicu oleh serangan kelompok pembebasan Palestina tersebut pada tanggal 7 Oktober, gang-gang di Kota Tua sebagian besar masih sepi, dengan sedikit wisatawan yang berkunjung dan banyak toko milik warga Palestina yang tutup.

Pada tahun 2021, pawai di Yerusalem menjadi sebab bagi Hamas untuk melancarkan konflik 11 hari, yang dijuluki Operasi Penjaga Tembok Israel.

Kelompok perlawanan tersebut menembakkan roket ke Yerusalem selama acara tersebut, sehingga memicu kebakaran mematikan, yang juga menyebabkan pecahnya kekerasan Arab-Yahudi di beberapa kota Israel.

Tahun itu, Netanyahu setuju untuk mengubah rute Pawai Bendera, meskipun ia harus menunggu hingga beberapa jam sebelum unjuk rasa untuk mengambil keputusan, sehingga ancaman akan semakin menumpuk pada saat itu.

Pada akhirnya kelompok Hamas tersebut memilih untuk menembakkan rentetan roket ke arah pawai yang dialihkan rutenya.

Tahun berikutnya, Perdana Menteri saat itu Naftali Bennett akhirnya memutuskan untuk mengizinkan pawai tetap berjalan sesuai rute semula.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat AS telah mendesak Israel untuk mengubah arah aksi mereka, meskipun tahun ini perhatian sebagian besar terfokus pada upaya Presiden Joe Biden untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri perang di Gaza.

(oln/khbrn/toi/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas