70 Anggota Parlemen Israel Dukung Proposal Gencatan Senjata Biden, Hanya 1 Partai yang Tak Setuju
70 Anggota parlemen Israel atau anggota Knesset mendukung proposal gencatan senjata yang diumumkan Presiden AS Joe Biden.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - 70 Anggota parlemen Israel atau anggota Knesset mendukung proposal gencatan senjata yang diumumkan Presiden AS Joe Biden.
Bukti persetujuan 70 anggota parlemen Israel ini dengan menandatangani petisi yang diluncurkan keluarga sandera Israel.
Keluarga para sandera mengatakan petisi yang ditandatangani 70 anggota Parlemen Israel ini berhasil mereka dapatkan pada Selasa (4/6/2024), dikutip dari Anadolu Anjansi.
Petisi tersebut berisi desakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyutujui pertukaran sandera.
Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, para anggota yang menandatangani dukungan untuk porposal gencatan senjata Biden berasal dari partai-pratai koalisi yang berkuasa.
Di antaranya, Partai Likud dan Partai Zionis Religius sayap kanan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
Dari semua partai, hanya 1 partai yang tidak mendukung proposal gencatan senjata Biden.
Partai tersebut adalah Partai Kekuatan Yahudi (Otzma Yehudit) yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.
Meski telah mendapatkan 70 dukungan, keluarga para sandera belum ingin menyerah.
Mereka akan melanjutkan upaya untuk mendapatkan lebih dari 100 anggota parlemen dan 120 anggota Knesset pada Rabu (5/6/2024).
Proposal Gencatan Senjata yang Diumumkan Biden
Joe Biden telah mengumumkan proposal gencatan senjata di Gaza pada hari Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Hamas Ingin Israel Berkomitmen terhadap Gencatan Senjata Permanen sebelum Terima Proposal Biden
Proposal tersebut berisi dengan gencatan senjata total selama enam minggu dan penarikan Israel dari wilayah berpenduduk Gaza serta pertukaran sandera.
Dalam gencatan senjata tersebut, nantinya akan dibagi menjadi 3 tahap.
Tahap Pertama, gencatan senjata enam minggu akan dilaksanakan.
Selama periode ini, pasukan Israel akan mundur dari Gaza dan penukaran sandera dengan tahanan Palestina.
Sementara untuk bantuan, Israel akan memperbolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza sebanyak 600 truk setiap harinya.
Tahap kedua, perundingan antara Hamas dan Israel akan dimulai.
Perundingan ini nantinya akan merundingkan syarat-syarat untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.
Meski perundingan dimulai, gencatan senjata sudah mulai diberlakukan pada tahap ini.
Tahap ketiga, rencana rekonstruksi komprehensif untuk Gaza akan dimulai.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Parlemen Israel dan Proposal Gencatan Senjata