Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Operasi Arnon IDF Selamatkan Sandera Nyaris Gagal: Penyamaran Intel Terbongkar, Mobil Hujan Peluru

pemboman besar-besaran di Nuseirat terjadi saat para tentara IDF 'histeris' karena penyamaran mereka terbongkar.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Operasi Arnon IDF Selamatkan Sandera Nyaris Gagal: Penyamaran Intel Terbongkar, Mobil Hujan Peluru
IDF/Press
Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina. 

Operasi Arnon IDF Mirip Film Aksi Holywood, Penyamaran Terbongkar, Mobil Penyelamat Mogok Hujan Peluru

TRIBUNNEWS.COM - Detail operasi pembebasan empat sandera Israel yang dilakukan oleh Tentara IDF pada Sabtu (8/6/2024) di Nuseirat, Gaza Tengah, diungkap ke media.

Pasukan Israel awalnya memberi operasi tersebut dengan nama sandi Operasi Summer Seed, namun belakangan menggantinya dengan nama Operasi Arnon. 

Baca juga: Pembantaian Nuseirat Demi Pembebasan 4 Sandera: AS Malah Puji Israel, Ini Seruan Hamas

Surat kabar Ibrani Haaretz mengungkapkan pada Minggu (9/6/2024), menuturkan kalau operasi ini bermula saat muncul informasi intelijen yang akurat tentang keberadaan tahanan Noa Argamani dari lebih dari satu sumber.

Informasi tersebut diterima beberapa kali.

Belakangan diketahui, Noa, satu di antara empat sandera yang dibebaskan, memang bisa dan diperbolehkan ke luar dari rumah tempat dia ditampung oleh Brigade Al Qassam, dengan syarat, menyamar menjadi wanita Palestina.

Baca juga: Pengakuan Tahanan Israel yang Dibebaskan: Noa Tidur di Kamar, Ikut Cuci Piring di Rumah Palestina

Laporan surat kabar itu menambahkan kalau beberapa minggu lalu, muncul informasi tentang keberadaan tiga tahanan lainnya yang ditempatkan di apartemen tempat tinggal terpisah.

BERITA REKOMENDASI

"Tentara IDF kemudian memutuskan untuk mengubah nama operasi dari “Benih Musim Panas” menjadi “Arnon,” mengacu pada perwira Al-Yamam yang terbunuh kemarin dalam operasi tersebut," kata laporan.

Radio Tentara Israel melaporkan ada 10 pesawat tempur terbang di langit Nuseirat selama operasi IDF tersbeut.

Jet-jet tempur ini berperan memberikan serangan intensif dan menghancurkan bangunan tempat para tahanan ditahan setelah mereka dibebaskan.

Baca juga: Tentara Israel Bebaskan 4 Sandera di Nuseirat, Pengamat Militer Sebut IDF Justru Gagal, Kok Bisa?

Penduduk setempat mencari korban di antara puing-puing setelah serangan Israel di kamp Nuseirat di Deir al Balah, Gaza pada 8 Juni 2024.
Penduduk setempat mencari korban di antara puing-puing setelah serangan Israel di kamp Nuseirat di Deir al Balah, Gaza pada 8 Juni 2024. (ashraf amra / ANADOLU / Anadolu via AFP)

Super-Rahasia, Bak Film Hollywood

Sementara itu, surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth mengatakan dalam sebuah laporan kalau informasi dan misi pembebasan sandera di Nuseirat disembunyikan dari para personel yang diterjunkan dalam penyerbuan ke Gaza Tengah, termasuk Kamp Bureij dan Kamp Nuseirat.

Operasi penyerbuan besar-besaran itu rupanya sebagai pengalihan dari misi sebenarnya IDF untuk membebaskan sandera.

Disebutkan, hanya tiga perwira yang mengetahui detail operasi ini. 

Surat kabar tersebut mengindikasikan bahwa seorang petugas yang mengawasi operasi dukungan mengatakan:

“Kami menempatkan penembak jitu di banyak tempat dan menyerbu banyak bangunan, dan kami membunuh setiap pria bersenjata dan setiap ancaman yang dihadapi pasukan kami.. Itu adalah sebuah operasi dari dunia imajinasi. Setelah kendaraan penyelamat terjebak, operasinya... "Lebih menegangkan dan sulit, tapi gila. Kelihatannya seperti film Hollywood."

Rupanya, setelah membebaskan para sandera, penyamaran intel IDF terbongkar dan diketahui milisi pembebasan Palestina.

Baku tembak pun terjadi. Upaya IDF membawa lari sandera hampir gagal karena sejumlah kendaraan yang mereka gunakan mogok, rusak, dan dihujani peluru milisi perlawanan.

Perwira lain yang berpartisipasi dalam operasi untuk menyelamatkan kendaraan pembawa sandera yang terjebak mengatakan: “Kami membentuk lingkaran api besar dan berhasil menyesatkan para pejuang perlawanan. Kami menghadapi kekuatan yang besar dan bekerja di lingkungan yang sulit, tapi itu hebat berhasil membunuh sejumlah besar pejuang perlawanan yang mencoba mengincar kendaraan rusak yang ada di dalamnya.”

Dia menambahkan: "Kami mengetahui bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menyelamatkan sandera pada saat kami bergerak untuk menyelamatkan kendaraan dan melakukan operasi di tengah pemboman artileri dan udara yang menargetkan (pengeboman) seluruh lingkungan kami untuk membingungkan para militan."

Bombardemen buta demi empat sandera itu akhirnya membunuh sekitar 270 orang warga Palestina dalam pertistiwa pembantaian kesekian kalinya di Jalur Gaza oleh IDF.

Helikopter IDF yang membawa empat sandera yang dibebaskan dari Nuseirat
Helikopter IDF yang membawa empat sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024).

Histeris Saat Penyamaran Terbongkar

The Wall Street Journal melaporkan, pemboman besar-besaran di Nuseirat terjadi saat para tentara IDF 'histeris' karena penyamaran mereka terbongkar.

Serangan IDF di kamp Nuseirat untuk mengalihkan perhatian milisi perlawanan itu akhirnya menewaskan lebih dari 270 warga Palestina. 

"Mereka dengan histeris mulai mengebom daerah tersebut untuk mengalihkan perhatian dan menyerbu untuk mengambil para tawanan," kata laporan. 

Selama baku tembak, sebuah kendaraan yang berisi tawanan dan pasukan ditabrak, menurut David Tzur, mantan komandan Yamam, tim Israel yang bertanggung jawab atas operasi tersebut.

Sebuah kendaraan lapis baja Israel kemudian masuk sebagai cadangan, namun kendaraan tersebut juga terkena serangan sehingga kendaraan lain datang untuk memindahkan para tawanan ke helikopter sesuai dengan Radio Angkatan Darat.

Seorang pejabat IDF berkata, “Ada garis tipis antara kesuksesan besar dan kegagalan besar.”

Para tawanan dan pasukan Israel nyaris tidak bisa bertahan hidup di tengah baku tembak yang berkecamuk.

Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat
Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina.

Satu Perwira IDF Tewas

Menurut koresponden Al Mayadeen di Gaza, pasukan khusus Israel telah menyusup ke kamp pengungsi Nuseirat dengan cara menyamar.

Setelah pasukan itu tersebut ditemukan oleh Perlawanan, konfrontasi sengit pun terjadi.

"Koresponden kami menyatakan bahwa penemuan kekuatan itulah yang menyebabkan penembakan besar-besaran Israel dan pembantaian di kamp tersebut," tulis Al Mayadeen.

Tzur membandingkan hari Sabtu dengan adegan yang digambarkan dalam buku dan film “Black Hawk Down”, dan menyatakan bahwa serangan udara dan penembakan dimaksudkan untuk “meletakkan api sehingga orang tidak mendekati kendaraan.” 

“Hanya dengan cincin api Anda bisa melepaskannya,” akunya.

Pasukan pendudukan Israel mengatakan mereka mengambil empat tawanan hidup dari kamp tersebut. 

Dilaporkan, pejuang Perlawanan yang menjaga para tawanan telah menghadapi pasukan penyerang Israel, yang menyebabkan kematian seorang perwira IDF dari unit Yamam.

Sementara itu, juru bicara militer Brigade al-Qassam, Abu Obeida, menegaskan pada hari Sabtu bahwa pembantaian pendudukan Israel di kamp pengungsi Nuseirat adalah “kejahatan perang kompleks yang terlebih dahulu merugikan tawanannya.”

Dalam sebuah pernyataan, Abu Obeida mengungkapkan bahwa "musuh mampu mengambil kembali beberapa tawanan dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, namun membunuh beberapa orang lainnya dalam proses tersebut."

Dia menekankan bahwa operasi tersebut “akan menimbulkan bahaya besar bagi tawanan musuh, dan akan berdampak negatif terhadap keadaan dan kehidupan mereka.”

(oln/kbrn/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas