Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Tahanan Israel yang Dibebaskan: Noa Tidur di Kamar, Ikut Cuci Piring di Rumah Palestina

Noa Argamani menceritakan, selama menjadi sandera Hamas, dia bisa menghirup udara bebas, bisa tidur di kamar keluarga Palestina dan cuci piring.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pengakuan Tahanan Israel yang Dibebaskan: Noa Tidur di Kamar, Ikut Cuci Piring di Rumah Palestina
khaberni
Tahanan Israel Noa Argamani. Tidak seperti tahanan Palestina di penjara Israel yang mendapat siksaan dengan sel yang terisolasi, Noa juga mengaku tidur di kamar keluarga Palestina tempat dia ditampung selama berstatus sebagai sandera. 

Noa juga mengatakan kalau tentara Israel mengebom rumah tempat dia berada sebelumnya, yang menyebabkan terbunuhnya dua tahanan yang berada di dalamnya

Dikutip dari Israel Today, Noa Argamani mengatakan, dia ditawan bersama Yossi Sharaabi dan Itai Versky, yang tewas dalam pemboman tentara Israel di Gaza.

Dia juga berbicara tentang serangan yang dilancarkan oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di mana dia sebelumnya ditahan, dengan mengatakan, "Saya melihat rudal menghantam rumah tersebut, dan saya yakin saya akan mati, namun saya tetap hidup."

Dia menyatakan bahwa anggota Hamas memindahkannya ke dalam rumah dan mengizinkannya keluar dari waktu ke waktu untuk menghirup udara, sambil menyamar sebagai wanita Arab.

Pernyataan Argamani ini sesuai dengan ucapannya dalam video klip sebelumnya yang disiarkan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, pada 15 Januari lalu yang menegaskan bahwa para tahanan Israel tidak dipaksa menyampaikan pernyataannya.

Saat itu, Argamani mengatakan, “Saya berada di sebuah gedung, dan dibom oleh pesawat milik pasukan kami. Pesawat itu menembakkan 3 rudal, dua di antaranya meledak, tetapi yang ketiga tidak. Ada tentara Al Qassam dan 3 tahanan. Saya, Noa Argamani, Itay Versky, dan Yossi Sharaabi."

Dia melanjutkan dalam video pada saat itu, “Setelah rudal menghantam gedung tempat kami semua ditemukan, kami terkubur di bawah reruntuhan, dan tentara Al Qassam berhasil menyelamatkan nyawa saya dan nyawa Itay, tetapi setelah itu kami melakukannya. tidak berhasil menyelamatkan nyawa Yossi.”

BERITA REKOMENDASI

Beberapa hari kemudian, dia dan Itay dipindahkan ke tempat lain, namun selama operasi Transisi Itai terkena tembakan Israel dan terbunuh.

Mobil Penyelamat Sempat Mogok

Mengenai hari operasi di mana dia dibebaskan, Noa mengatakan, "Kemarin pagi, pada saat penyelamatan, saya sedang mencuci piring dan tiba-tiba saya mendengar teriakan dan memperhatikan kehadiran pria bertopeng yang mengatakan mereka dari tentara IDF, tetapi pada awalnya saya berpikir itu adalah upaya untuk menipu, jadi saya tidak bergerak."

Dia menambahkan: "Ketika salah satu pria bertopeng bertanya kepada saya, “Bolehkah saya membawamu dan mengangkatmu di bahuku?” Saya menyadari itu benar.. dan dia berkata kepada saya, halo, kami adalah Tentara IDF.

Noa menuturkan drama pembebasan yang dia alami berhias mogoknya kendaraan yang ditumpangi saat pergi dari rumah tempat dia disandera.

"Namun dalam hitungan detik, dia langsung diangkut ke lokasi helikopter yang membawanya ke Israel," tulis laporan tersebut.

Baca juga: Pembantaian Nuseirat Demi Pembebasan 4 Sandera: AS Malah Puji Israel, Ini Seruan Hamas

Serangan Brutal Israel di Kamp Nuseirat Sabtu (8/6/2024)
Serangan Brutal Israel di Kamp Nuseirat Sabtu (8/6/2024) (Twitter)

Bantai 210 Warga Palestina demi 4 Sandera Setelah Delapan Bulan Perang

Pada Sabtu (8/6/2024) kemarin, tentara pendudukan Israel mengumumkan pembebasan 4 warga Israel yang diculik dari dua daerah terpisah di jantung Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Operasi pembebasan itu beiring pembantaian 210 warga Palestina dan cederanya lebih dari 400 orang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas